Rabu, 16 Desember 2015

LAPORAN SFPH IDENTIFIKASI PEMBULUH DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR FUNGSI PADA HEWAN
IDENTIFIKASI PEMBULUH DARAH
Unesa Putih.jpg
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1.     RIZKA YUNI R.                              (13030654056)
2.     MOH TASROUN NIHWAN           (13030654057)
3.     YASINTA KUSWINARTO             (13030654058)
4.     NUR INTAN FITRIANI                 (13030654059)
5.     FAROH NOVIANTI M.                  (13030654067)

PENDIDIKAN IPA B 2013

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
Daftar Isi
Cover ..................................................................................................................  
Daftar Isi ............................................................................................................   ii
Abstrak ...............................................................................................................   iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................  
A. Latar Belakang ..................................................................................   1
B. Rumusan Masalah .............................................................................   2
C. Tujuan ................................................................................................   2
BAB II Kajian Teori ..........................................................................................   3
BAB III Metode Percobaan ..............................................................................  
A. Alat dan Bahan...................................................................................   13
B.     Rancangan Percobaan ......................................................................   13
C.     Langkah Kerja...................................................................................   14
D.    Alur Percobaan .................................................................................   14
BAB IV Data, Analisis, dan Pembahasan .........................................................  
A.    Data ..................................................................................................   15
B.     Analisis .............................................................................................   15
BAB V Pembahasan ..........................................................................................   17
BAB VI Penutup ...............................................................................................  
A.    Kesimpulan ......................................................................................   21
B.     Saran ................................................................................................   21
Daftar Pustaka....................................................................................................   22
Lampiran ............................................................................................................   23


ABSTRAK
Pengamatan pembuluh darah ikan kepala timah dilakukan pada tanggal 28 oktober 2015 di Laboratorium Pendidikan IPA UNESA. Pengamatan ini bertujuan untuk membedakan berbagai macam pembuluh darah pada ikan kepala timah. Metode yang digunakanyaitu memasukkan ikan kepala timah ke dalam alkohol 1%, kemudian Ikan di letakkan pada kaca arloji dan kepala ikan ditutupi kapas basah, lalu diamati pembuluh darah pada ikan kepala timah menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Dilihat dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler. Ditinjau dari besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil
Kata Kunci : Pembuluh darah arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler





BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang
Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapa ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006).
Sistem peredaran darah ikan terdiri dari jantung sebagai pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan balik (vena). Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung ikan terdiri dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung berisi darah yang sudah dipakai yang berasal dari tubuh bagain depan dan belakang. Dari jantung melalui bulbusartriosus darah mengalir kei nsang. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament insang. Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang. Sinus venosus menerima darah dari vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala dikumpulkan oleh vena cardial anterior dandarah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh vena kardial posterior. Darah dari ekor menuju system portal renalis lalu ke kapiler ginjal. Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini melalui cabang-cabangnya ke seluruh bagian tubuh.
Untuk mengetahui secara jelas bagaimana bentuk, struktur dan fungsi pembuluh darah arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena pada ikan perlu diadakan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Dengan pengamatan tersebut kita dapa tmembedakan secara jelas bagaimana bentuk, strruktur dan fungsi dari masing-masing pembuluh darah pada ikan kepala timah dan kita dapat mengetahui secara jelas bagaimana darah dapat mengalir melalu imasing-masing pembuluh darah. Oleh karenanya, di dalam laporan ini dibahas lebih lanjut mengenai hasil pengamatan secara langsung pembuluh datah pada ikan kepala timah dengan menggunakan mikroskop.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler ditinjau dari struktur (struktur dinding, aliran darah, kecepatan aliran darah, tekanan dan jumlah darah) serta fungsinya?

C. Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu:
1. Mengidentifikasi perbedaan pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler ditinjau dari struktur (struktur dinding ,aliran darah, kecepatan aliran darah, tekanan dan jumlah darah) serta fungsinya.









BAB II
KAJIANTEORI

A.    Sistem Peredaran darah
Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapat ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut adalah macam-macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran darah, yaitu;
1.   Arteri
Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah anatara sistol bilik jantung.Aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.
2.   Arteriol
Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.
3.   Kapiler
Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan.Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).
4.   Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena.
5.   Vena
Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil danberperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali kejantung (Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib3zN3ib7G2H3oGnIbiGT_V206WN2ult7ttIJBwbxv6Pc75_YUokRRegATxvDbL3Yc098aTuUwIDmbevi1ARh1w_9TfDDremPmzWwY1aMXDqI3y1kjej5oeGt_wj52H6oxqKIMNNXMAvQ/s320/vena+ikan.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93DxQeUkfBlaNoXsfNAaiU_e0M8rQXmFsjz9ilyMF4fnO_ixjiokXTk40fdzPdesyYF9qF-j6V2QL6ea5si4vwRwCQBWJt0piy7p1O075zKiW-9sanKBu_KnLiYZJwxuZeb83PI2RYBM/s320/pembuluh-darah+ikan.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjToPo4tgdnQAcToJqy3AR-oR-LL3OCNu82z04LtlP-QT1yOf4nWC3d8E51S3o11g9bnhKFUM6mhbv7Vx9cdtjoLlCi0b62KAsrw5ZNUp_km7GGv053KnzCLy7UKhj_hNp-kMhemxZ98Ug/s320/arteri-arteriole.jpg
Gambar 1. Pembuluh Darah

B.     Struktur Dasar Pembuluh Darah
Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan jaringan yang berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari otot polos dan jaringan ikat elastic, dan jaringan ikat yang melapisi permukaan luar. 3 lapisan struktur umum pembuluh darah dari yang paling dalam ke yang paling luar adalah tunika interna (intima), tunika media, dan tunika externa.Modifikasi dari jumlah struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh darah dan perbedaan struktur serta fungsi diantara beberapa tipe pembuluh.Variasi struktur berhubungan dengan perbedaan fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.
Gambar 2.lapisan pada dinding pembuluh darah; (a) arteri ; (b) vena,terdapat katup (valve); (c) kapiler

Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh darah dan berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen, atau saluran terbuka dari pembuluh.Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis, komponen jaringan ini berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding pembuluh darah.Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng, disebut endothelium, yang diteruskan dengan endocardial pada jantung.Endotelium merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang melapisi permukaan dalam dari seluruh system cardiovascular (jantung dan pembuluh darah).Sampai saat ini, sel-sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari passive barier antar darah dan dinding pembuluh.Sekarang diketahui bahwa sel endothelium berpartisipasi aktif dalam beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembuluh darah, termasuk pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia yang mempengaruhi keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu dalam permeabilitas kapiler.Kompone kedua dari tunika interna adalah basement membrane.Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk lapisan epitel. Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang menyediakan lamina basalis untuk kekuatan renggangan, juga menyediakan gaya pegas untuk meregang dan recoil. Basal lamina mengikatkan endothelium kepada jaringan ikat penting yang juga meregulasi pergerakan molecular.Hal tersebut muncul untuk memainkan peran penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan jaringan dari dinding pembuluh darah.Lapisan terluar dari tunika interna, yang membentuk batas antara tunika interna dan tunika media, adalah internal elastic lamina.Lapisan ini meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik dengan variasi jumlah dari struktur seperti jendela terbuka yang juga terlihat seperti keju swiss.Struktur tersebut memfasilitasi difusi material melewati tunika interna ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang menunjukan perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh.Di banyak pembuluh, lapisan ini relative lebih tebal yang tersusun utamanya oleh otot polos dan fiber elastic.Peran utama dari sel-sel otot polos, yang meyebar secara sirkular mengelilingi lumen seperti cincin yang mengelilingi jari, hal ini untuk meregulasi diameter dari lumen.Ukuran aliran darah melewati bagian berbeda dari tubuh diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di dinding dari masing-masing pembuluh.Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap tipe pembuluh adalah krusial dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan darah, otot polos berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk membantu batas hilangnya darah selama pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos membantu meprosuksi fiber elastic di dalam tunika media yang memungkinkan pembuluh untuk meregang dan recoil dibawah tekanan dalah yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang paling bervariasi. Perbedaan tipe pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan fungsinya.
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika eksterna yang terdiri dari fiber elastin dan kolagen. Pemisahan tunika eksterna dari tunika media adalah network dari fiber elastic, disebut external elastic lamina yang merupakan bagian dari tunika media.Tunika eksterna mengandung beberapa saraf dan terutama pada pembuluh yang besar terdapat pembuluh darah yang sangat kecil yang mensuplai darah ke jaringan dinding pembuluh.Pembuluh kecil ini disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh.Ini dapat dengan mudah terlihat pada pembuluh besar seperti aorta.Sebagai tambahan, untuk peranan penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh sendiri, tunika externa membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.

C.    Sistem Peredaran Darah pada Ikan
Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya.Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua.Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.Organ-organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.Bahan yang diedarkan; darah (plasma darah dan butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal.Sebelum atrium, terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu.Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel melalui katup atrioventricular.Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.

D.    Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian  posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:
1.   Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus .Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel.Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang.Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi.Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular.Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.
                             Gambar 3.Jantung pada Ikan

E.     Darah
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan.Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.Dengan adanya hormone dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang.Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi.Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi.Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar 3.).Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah.Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke ginjal.Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis advehentes, dan masingmasing cabang ini pecah menjadi kapiler darah.Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.

Gambar 4.Bagian-Bagian Sistem Sirkulasi Darah Ikan
Gambar 5.Arah Aliran Sirkulasi Darah pada IkanKeterangan: tanda + menunjukkan semakin besar dan cepat aliran darah.























BAB III
METODE PERCOBAAN

A. ALAT DAN BAHAN
1.    Gelas kimia                              1 buah
2.    Cawan petri                             1 buah
3.    Pipet tetes                                1 buah
4.    Gelas objek                              1 buah
5.    Kaca penutup                          1 buah
6.    Mikroskop                               1 buah
7.    Alkohol 1%                             secukupnya
8.    Akuades                                  secukupnya
9.    Ikan kepala timah                    secukupnya
10.  Kapas                                      secukupnya

B. RANCANGAN PERCOBAAN
Description: E:\ikan gatul.jpg,Description: E:\ikan gatul.jpg
Description: E:\825709_LB_00_FB.EPS_1000.jpg,Description: E:\ikan gatul.jpg
 

















C. LANGKAH KERJA
1.        Masukkan larutan alkohol 1% ke dalam gelas piala secukupnya sehingga beberapa ekor ikan kepala timah dapat masuk di dalamnya.
2.        Siapkan beberapa ekor ikan kepala timah kemudian masukkan ke dalam gelas piala tadi. Pilih ikan kepala timah yang cukup besar agar tidak mudah mati dan dapat diamati dalam waktu yang lama
3.        Biarkan ikan kepala timah tersebut beberapa saat sampai tidak sadar
4.        Pindahkan seekor ikan kepala timah tersebut kedalam cawan petri/ gelas objek. Beri sedikit air agar tidak kering. Posisikan ikan kepala timah miring. Jika ikan kepala timah diletakkan diatas gelas objek datar, tutup bagian kepala dengan kapas basah
5.        Amati pembuluh-pembulu darah pada ekor kepala timah yang transparan menggunakan mikroskop
6.        Amati pergerakan darah dalam pembuluh-pembulu darah tersebut. Tentukan arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena berdasarkan ciri-ciri yang teramati
7.        Gambar sebagian rangkaian pembuluh darah yang memiliki lima macam pembuluh darah tersebut pada kolom yang disediakan di lembar laporan sementara.

D. ALUR PERCOBAAN
 

















BAB IV
DATA, ANALISIS, PEMBAHASAN

A.    DATA






Tabel Hasil Pengamatan Identifikasi Pembuluh Darah
No
Pembeda
Arteri
Arteriol
Vena
Venula
Kapiler
1.
Struktur dinding pembuluh
Tebal (++++)
Tebal (+++)
Tipis (++)
Tipis (++)
Tipis (+)
2.
Arah aliran
Ke ekor (keluar jantung)
Menuju jantung
Menuju jantung
Menuju jantung
Kebawah
3.
Kecepatan
Cepat (++++)
Cepat  (+++)
Lambat (++)
Lambat (++)
Cepat (++)
4.
Besar pembuluh darah
Besar (++++)
Besar (++)
Kecil (++)
Kecil (++)
Kecil (+++)
5.
Jumlah darah yang melewati
Banyak (++++)
Banyak (+++)
Sedikit (++)
Sedikit (++)
Banyak (++)

B.     ANALISIS
Berdasarkan data diatas dapat diketahi bahwa pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler. Dari pengamatan untuk mengidentifikasi pembuluh darah ikan kepala timah yang telah kami lakukan, kami menemukan perbedaan dari masing-masing pembuluh darah. Diantaranya ditinjau dari struktur dinding darahnya, untuk arteri struktur dinding pembuluhnya yaitu sangat tebal, untuk arteriol tebal, untuk vena dan venula memiliki struktur dinding pembuluh yang sama yaitu tipis dan untuk kapiler memiliki struktur dinding yang sangat tipis.
Kemudian jika ditinjau dari arah aliran darahnya, untuk arteri meninggalkan jantung dan menuju ke arteriol, untuk arteriol menjauhi jantung menuju kapiler, untuk vena arahnya menuju ke jantung dari venula, untuk venula dari kapiler menuju ke jantung, dan untuk kapiler arah alirannya dari arteriol menuju venula.
Jika ditinjau dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler.
Jika ditinjau dari besar pembuluh darahnya yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil.
Selanjutnya, jika ditinjau dari jumlah darah di dalamnya yang paling banyak yaitu pembuluh arteri kemudian yang kedua pembuluh arteriol, yang ketiga kapiler, yang keempat venula, dan yang terakhir yang paling sedikit yaitu pembuluh vena.












BAB V
PEMBAHASAN
A.    Pembahasan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan kepala timah, ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki struktur yang dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat serat elastis. Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan cabang dari pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.  Selanjutnya yaitu pembuluh darah vena, vena memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri dimana pembuluh vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat vena cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda pula. Vena merupakan pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali ke jantung. Sedangkan pada pembuluh darah venula yang merupakan cabang dari pembuluh dara vena memiiki dinding yang terdiri dari lapis endhoteliumyang lebih tipis daripada dinding pembuluh arteri. Venula merupakan pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena. Kemudian pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah terkecil. Pembuluh kapiler ini memiliki struktur dinding yang paling tipis yang memungkinkan terjadinya difusi atau pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan.
Untuk arah dan kecepatan aliran darah dari masing-masing pembuluh darah ini yaitu, pada pembuluh darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan jantung dan memiliki kecepatan yang paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis sehingga tekanan yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh jantung yang memompa aliran darah untuk keluar dari jantung sehingga darah dapat keluar menuju arteri dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya meninggalkan jantung dan menuju kapiler dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari arteri karena pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke kapiler dimana pada kapiler merupakan tempat difusi sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya menjadi berkurang. Pada pembuluh darah vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat dikarenakan pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju jantung sehingga tekanan darahnya tidak sekuat pada arteri. Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang kami lakukan kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol. Hal tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler seharusnya memiliki kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah lainnya sedangkan pada pengamatan kami yang memiliki aliran paling lambat yaitu vena. Kecepatan aliran yang cepat pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter paling kecil. Diameter pada kapiler lebih kecil jika dibandingkan pembuluh darah lainnya, sehingga darah yang mengalir melalui pembuluh kapiler harus berjalan satu persatu untuk dapat melewatinya. Akibatnya, aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi cepat. Kemudian selain dapat disebabkan karena diameter kapiler yang kecil dapat juga disebabkan karena kesalahan pengamat dalam mengamati kapiler pada ikan timah tersebut. Karena pada kapiler merupakan tempat difusi antara darah dengan cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi jika terdapat perbedaan tekanan yang ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika dianalisis lebih lanjut seharusnya pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling lambat dari pembuluh darah yang lain karena pada pembuluh kapiler agar terjadi difusi maka tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat terjadi dan terjadinya penurunan tekanan tersebut akan mengakibatkan kecepatan aliran menurun. Karena pada pengamatan yang kami lakukan tidak menunjukkan bahwa kapiler memiliki kecepatan aliran yang paling lambat maka dapat dimungkinkan bahwa pembuluh darah kapiler yang ditemukan bukan merupakan pembuluh darah kapiler yang sebenarnya karena pembuluh darah kapiler memiliki struktur dinding yang sangat tipis. Kemudian jika berdasarkan pengamatan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lebih cepat dibanding vena dan venula maka dapat disimpulkan bahwa tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibandingkan tekanan pada kapiler. Jika tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibanding kapiler, proses terjadinya difusi akan terjadi di vena dan venula dan itu sangat tidak mungkin karena yang berfungsi sebagai tempat difusi adalah pada pembuluh kapiler.
Jumlah darah pada masing-masing pembuluh darah juga berbeda-beda. Jumlah darah pada pembuluh arteri berdasarkan pengamatan yaitu paling banyak dari pembuluh darah lainnya. Hal tersebut dapat terjadi karena pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang paling besar sehingga dapat menampung darah paling banyak dari yang lainnya. Kemudian jumlah darah pada arteriol banyak dan sedikit berkurang daripada arteri karena arteriol memiliki luas yang sedikit menyempit untuk menuju ke kapiler. Sedangkan untuk pembuluh darah venula dan vena jumlah darahnya lebih sedikit dari pada pembuluh arteriol karena memiliki tekanan darah yang sama. Jumlah darah yang ada pada venula dan vena sedikit karena vena dan venula memiliki tekanan yang rendah sehingga darah yang dialirkan lebih sedikit. Selanjutnya yaitu jumlah darah pada kapiler. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki jumlah darah yang banyak namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat disebabkan karena pada kapiler memiliki diameter yang paling kecil sehingga aliran darah menjadi cepat dan apabila diamati akan terlihat seperti banyak darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada kapiler tersebut. Namun dapat juga disebabkan karena kurang telitinya pengamat dalam mengamati pembuluh darah kapiler tersebut apakah benar-benar pembuluh kapiler atau bukan karena berdasarkan teori pada kapiler seharusnya memiliki jumlah darah yang paling sedikit dari pembuluh darah lainnya karena kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil.






















BAB VI
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatanpembuluh darah ikan kepala timah, ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Dilihat dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler. Ditinjau dari besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil

B.     SARAN
Ketika melakukan pengamatan, sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam mengamati. Selain itu ikan yang digunakan sebaiknya menggunakan ikan yang sedikit lebih besar sehingga ikan tidak cepat mati






Daftar Pustaka

Budijastuti, Tjandrakirana S. Noer dan Widowati. 2007. Struktur Hewan Jilid II. Surabaya: Unesa University Press.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Kuswanti, Nur, dkk. 2008. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya: UNESA Press.
Pengembangan Ilmu-Ilmu Biologi Dirjen Dikti.
Soemadji dkk.zoologi modul 1-9. universitas terbuka. jakarta.
Wulangi, S.K. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat http://www.edutraining.cc/biology/animalia.htm diakses pada 22 April 2012













LAMPIRAN
Text Box:  
Memposisikan ikan ikan kepala timah miring dan di tutupi kapas kemudian mengamati dengan mikroskop
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar