LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR
FUNGSI PADA HEWAN
“IDENTIFIKASI PEMBULUH DARAH”
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 2
1.
RIZKA YUNI R.
(13030654056)
2.
MOH TASROUN NIHWAN (13030654057)
3.
YASINTA KUSWINARTO
(13030654058)
4.
NUR INTAN FITRIANI (13030654059)
5.
FAROH NOVIANTI M. (13030654067)
PENDIDIKAN
IPA
B 2013
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
Daftar Isi
Cover ..................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
Abstrak ............................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II Kajian Teori .......................................................................................... 3
BAB III Metode Percobaan ..............................................................................
A. Alat dan Bahan................................................................................... 13
B.
Rancangan Percobaan ...................................................................... 13
C.
Langkah Kerja................................................................................... 14
D.
Alur Percobaan
................................................................................. 14
BAB IV Data, Analisis, dan Pembahasan .........................................................
A.
Data .................................................................................................. 15
B.
Analisis ............................................................................................. 15
BAB V Pembahasan .......................................................................................... 17
BAB VI Penutup ...............................................................................................
A.
Kesimpulan ...................................................................................... 21
B.
Saran ................................................................................................ 21
Daftar Pustaka.................................................................................................... 22
Lampiran ............................................................................................................ 23
ABSTRAK
Pengamatan
pembuluh darah ikan kepala timah dilakukan pada tanggal 28 oktober 2015 di Laboratorium
Pendidikan IPA UNESA. Pengamatan ini bertujuan untuk membedakan
berbagai macam pembuluh darah pada ikan kepala timah. Metode yang
digunakanyaitu memasukkan ikan kepala timah ke dalam alkohol 1%, kemudian Ikan
di letakkan pada kaca arloji dan kepala ikan ditutupi kapas basah, lalu diamati
pembuluh darah pada ikan kepala timah menggunakan mikroskop. Dari hasil
pengamatan diperoleh bahwa masing-masing
pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Dilihat dari
kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk
arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran
darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena
kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler. Ditinjau dari
besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri
kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari
arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh
darah yang paling kecil
Kata Kunci : Pembuluh darah arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sistem sirkulasi
tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan
tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak
cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan
yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi
terbuka antara lain dapa ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan
yang mempunyai system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata
(Isnaeni, 2006).
Sistem peredaran darah
ikan terdiri dari jantung sebagai pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan
balik (vena). Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung
ikan terdiri dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung
berisi darah yang sudah dipakai yang berasal dari tubuh bagain depan dan
belakang. Dari jantung melalui bulbusartriosus darah mengalir kei nsang.
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi dalam arteri branchialis afferent dan arteri
branchialis efferent dalam filament insang. Selanjutnya melalui aorta dorsalis,
darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang. Sinus venosus menerima darah
dari vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala dikumpulkan oleh vena
cardial anterior dandarah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh vena kardial
posterior. Darah dari ekor menuju system portal renalis lalu ke kapiler ginjal.
Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen
diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi
darah ini melalui cabang-cabangnya ke seluruh bagian tubuh.
Untuk mengetahui
secara jelas bagaimana bentuk, struktur dan fungsi pembuluh darah arteri,
arteriol, kapiler, venula dan vena pada ikan perlu diadakan pengamatan dengan
menggunakan mikroskop. Dengan pengamatan tersebut kita dapa tmembedakan secara
jelas bagaimana bentuk, strruktur dan fungsi dari masing-masing pembuluh darah
pada ikan kepala timah dan kita dapat mengetahui secara jelas bagaimana darah
dapat mengalir melalu imasing-masing pembuluh darah. Oleh karenanya, di dalam
laporan ini dibahas lebih lanjut mengenai hasil pengamatan secara langsung
pembuluh datah pada ikan kepala timah dengan menggunakan mikroskop.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas
dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan pembuluh darah arteri,
vena, arteriol, venula, dan kapiler ditinjau dari struktur (struktur dinding,
aliran darah, kecepatan aliran darah, tekanan dan jumlah darah) serta
fungsinya?
C. Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu:
1. Mengidentifikasi perbedaan pembuluh darah
arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler ditinjau dari struktur (struktur
dinding ,aliran darah, kecepatan aliran darah, tekanan dan jumlah darah) serta
fungsinya.
BAB
II
KAJIANTEORI
A. Sistem Peredaran darah
Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun
atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang
beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan,
sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang
beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka
antara lain dapat ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang
mempunyai system sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni,
2006). Berikut
adalah macam-macam pembuluh darah yang
berperan pada sistem peredaran darah, yaitu;
1. Arteri
Merupakan pembuluh
darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam menyalurkan darah
keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
mempertahankan aliran darah anatara sistol bilik jantung.Aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui
darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.Biasanya
membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah
ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan
endothelium dan sub endothelium.
2.
Arteriol
Pembuluh darah yang merupakan tempat
utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau
membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.
3.
Kapiler
Pembuluh darah dimana
terjadi pertukaran zat antara darah dengan cairan jaringan.Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran
darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara
darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler
kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).
4.
Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari
kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena.
5.
Vena
Pembuluh darah yang
memiki tahanan terhadap aliran darah kecil danberperan menampung darah dari
seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali kejantung (Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama
halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang
lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari
vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan
elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif,
tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk
memompakan darah dari dinding ke jantung.
Gambar 1. Pembuluh Darah
B. Struktur Dasar Pembuluh Darah
Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau
tunik, dengan jaringan yang berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah
terdiri dari otot polos dan jaringan ikat elastic, dan jaringan ikat yang
melapisi permukaan luar. 3 lapisan struktur umum pembuluh darah dari yang
paling dalam ke yang paling luar adalah tunika interna (intima), tunika media,
dan tunika externa.Modifikasi dari jumlah struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh
darah dan perbedaan struktur serta fungsi diantara beberapa tipe pembuluh.Variasi
struktur berhubungan dengan perbedaan fungsi yang terjadi sepanjang system
cardiovascular.
Gambar
2.lapisan pada
dinding pembuluh darah; (a) arteri ; (b) vena,terdapat katup (valve); (c)
kapiler
Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari
pembuluh darah dan berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen,
atau saluran terbuka dari pembuluh.Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian
berlapis, komponen jaringan ini berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari
dinding pembuluh darah.Lapisan terdalam ini merupakan epitel squamos gepeng,
disebut endothelium, yang diteruskan dengan endocardial pada
jantung.Endotelium merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang melapisi
permukaan dalam dari seluruh system cardiovascular (jantung dan pembuluh
darah).Sampai saat ini, sel-sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari
passive barier antar darah dan dinding pembuluh.Sekarang diketahui bahwa sel
endothelium berpartisipasi aktif dalam beberapa aktivitas yang berhubungan
dengan pembuluh darah, termasuk pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local
mediator kimia yang mempengaruhi keadaan kontraktil dari otot polos pembuluh
darah, dan membantu dalam permeabilitas kapiler.Kompone kedua dari tunika
interna adalah basement membrane.Ini menyediakan dasar penyokong fisik untuk
lapisan epitel. Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang menyediakan
lamina basalis untuk kekuatan renggangan, juga menyediakan gaya pegas untuk
meregang dan recoil. Basal lamina mengikatkan endothelium kepada jaringan
ikat penting yang juga meregulasi pergerakan molecular.Hal tersebut muncul
untuk memainkan peran penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan
jaringan dari dinding pembuluh darah.Lapisan terluar dari tunika interna, yang
membentuk batas antara tunika interna dan tunika media, adalah internal elastic
lamina.Lapisan ini meruapakan lembaran tipis dari fiber elstik dengan variasi
jumlah dari struktur seperti jendela terbuka yang juga terlihat seperti keju
swiss.Struktur tersebut memfasilitasi difusi material melewati tunika interna
ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat
yang menunjukan perbedaan besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh.Di banyak
pembuluh, lapisan ini relative lebih tebal yang tersusun utamanya oleh otot
polos dan fiber elastic.Peran utama dari sel-sel otot polos, yang meyebar
secara sirkular mengelilingi lumen seperti cincin yang mengelilingi jari, hal
ini untuk meregulasi diameter dari lumen.Ukuran aliran darah melewati bagian
berbeda dari tubuh diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di dinding
dari masing-masing pembuluh.Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap
tiap tipe pembuluh adalah krusial dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan
tekanan darah, otot polos berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk
membantu batas hilangnya darah selama pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos
membantu meprosuksi fiber elastic di dalam tunika media yang memungkinkan
pembuluh untuk meregang dan recoil dibawah tekanan dalah yang berlaku. Tunika
media merupakan tunik yang paling bervariasi. Perbedaan tipe pembuluh darah
akan berbeda pula struktur dan fungsinya.
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah
adalah tunika eksterna yang terdiri dari fiber elastin dan kolagen. Pemisahan
tunika eksterna dari tunika media adalah network dari fiber elastic, disebut
external elastic lamina yang merupakan bagian dari tunika media.Tunika eksterna
mengandung beberapa saraf dan terutama pada pembuluh yang besar terdapat
pembuluh darah yang sangat kecil yang mensuplai darah ke jaringan dinding
pembuluh.Pembuluh kecil ini disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh.Ini
dapat dengan mudah terlihat pada pembuluh besar seperti aorta.Sebagai tambahan,
untuk peranan penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh
sendiri, tunika externa membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.
C.
Sistem Peredaran
Darah pada Ikan
Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang
berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke
sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi,
garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari dalam
usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan
mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar
dari pembulunya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh
sekitarnya.Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding
yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke
dua.Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem
vena.Organ-organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa; jantung,
pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler
darah.Bahan yang diedarkan; darah (plasma darah dan butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung
yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan mengalir
keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler
darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.Sistem
peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal.Sebelum atrium,
terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi,
berasal dari organ-organ tertentu.Darah dari sinus venosus masuk ke dalam
atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel
melalui katup atrioventricular.Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa
padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi
pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan
seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah
kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan
seterusnya. Setelah mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
D. Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang
terletak di bagian posterior lengkung
insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan
dari belakang ke depan, yaitu:
1.
Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir
tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan
dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus melalu
sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus
hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria
yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus .Dari sini
darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak
anterior dari sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular
diteruskan ke dalam rongga ventrikel.Lubang ini dijaga oleh klep atau katup
atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah
hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke
insang.Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut
kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi.Bagian ini menerima darah dari
atrium melalui atrioventricular.Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang
dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga
baik, tetapi tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei
conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil,
sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis)
berkembang dengan baik.
Gambar 3.Jantung pada Ikan
E.
Darah
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma
darah, sel darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah
berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh,
mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku disebabkan oleh
kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin
yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin
(pengontrol tekanan osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat
heme), ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan
iodurophorine (sebagai yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi
yang dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ
pembuangan.Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan
jaringan yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke
jaringan-jaringan tubuh.Dengan adanya hormone dalam aliran peredaran darah,
seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2
terjadi pada bagian semipermiable yaitu pembuluh yang terdapat di daerah
insang.Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang
bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi.Jantung
mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2
tinggi.Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung
ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar 3.).Vena yang
pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan dengan sepasang
vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah.Dari ekor berjalan vena caudalis
yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke
ginjal.Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis
advehentes, dan masingmasing cabang ini pecah menjadi kapiler darah.Jaring
kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis
revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena
kardinalis posterior.
Gambar 4.Bagian-Bagian
Sistem Sirkulasi Darah Ikan
Gambar 5.Arah Aliran
Sirkulasi Darah pada IkanKeterangan: tanda + menunjukkan semakin besar dan cepat aliran
darah.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. ALAT DAN BAHAN
1. Gelas kimia 1
buah
2. Cawan petri 1
buah
3. Pipet tetes 1
buah
4. Gelas objek 1
buah
5. Kaca penutup 1
buah
6. Mikroskop 1
buah
7. Alkohol 1% secukupnya
8. Akuades secukupnya
9. Ikan kepala timah secukupnya
10. Kapas secukupnya
B. RANCANGAN PERCOBAAN
C. LANGKAH KERJA
1.
Masukkan
larutan alkohol 1% ke dalam gelas piala secukupnya sehingga beberapa ekor ikan
kepala timah dapat masuk di dalamnya.
2.
Siapkan
beberapa ekor ikan kepala timah kemudian masukkan ke dalam gelas piala tadi.
Pilih ikan kepala timah yang cukup besar agar tidak mudah mati dan dapat
diamati dalam waktu yang lama
3.
Biarkan
ikan kepala timah tersebut beberapa saat sampai tidak sadar
4.
Pindahkan
seekor ikan kepala timah tersebut kedalam cawan petri/ gelas objek. Beri
sedikit air agar tidak kering. Posisikan ikan kepala timah miring. Jika ikan
kepala timah diletakkan diatas gelas objek datar, tutup bagian kepala dengan
kapas basah
5.
Amati
pembuluh-pembulu darah pada ekor kepala timah yang transparan menggunakan mikroskop
6.
Amati
pergerakan darah dalam pembuluh-pembulu darah tersebut. Tentukan arteri,
arteriol, kapiler, venula, dan vena berdasarkan ciri-ciri yang teramati
7.
Gambar
sebagian rangkaian pembuluh darah yang memiliki lima macam pembuluh darah
tersebut pada kolom yang disediakan di lembar laporan sementara.
D.
ALUR PERCOBAAN
BAB
IV
DATA,
ANALISIS, PEMBAHASAN
A.
DATA
Tabel Hasil Pengamatan
Identifikasi Pembuluh Darah
No
|
Pembeda
|
Arteri
|
Arteriol
|
Vena
|
Venula
|
Kapiler
|
1.
|
Struktur
dinding pembuluh
|
Tebal
(++++)
|
Tebal
(+++)
|
Tipis
(++)
|
Tipis
(++)
|
Tipis
(+)
|
2.
|
Arah
aliran
|
Ke
ekor (keluar jantung)
|
Menuju
jantung
|
Menuju
jantung
|
Menuju
jantung
|
Kebawah
|
3.
|
Kecepatan
|
Cepat
(++++)
|
Cepat (+++)
|
Lambat
(++)
|
Lambat
(++)
|
Cepat
(++)
|
4.
|
Besar
pembuluh darah
|
Besar
(++++)
|
Besar
(++)
|
Kecil
(++)
|
Kecil
(++)
|
Kecil
(+++)
|
5.
|
Jumlah
darah yang melewati
|
Banyak
(++++)
|
Banyak
(+++)
|
Sedikit
(++)
|
Sedikit
(++)
|
Banyak
(++)
|
B.
ANALISIS
Berdasarkan
data diatas dapat diketahi bahwa pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah
arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler. Dari pengamatan untuk
mengidentifikasi pembuluh darah ikan kepala timah yang telah kami lakukan, kami
menemukan perbedaan dari masing-masing pembuluh darah. Diantaranya ditinjau
dari struktur dinding darahnya, untuk arteri struktur dinding pembuluhnya yaitu
sangat tebal, untuk arteriol tebal, untuk vena dan venula memiliki struktur
dinding pembuluh yang sama yaitu tipis dan untuk kapiler memiliki struktur
dinding yang sangat tipis.
Kemudian
jika ditinjau dari arah aliran darahnya, untuk arteri meninggalkan jantung dan
menuju ke arteriol, untuk arteriol menjauhi jantung menuju kapiler, untuk vena
arahnya menuju ke jantung dari venula, untuk venula dari kapiler menuju ke
jantung, dan untuk kapiler arah alirannya dari arteriol menuju venula.
Jika
ditinjau dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri
sedangkan untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk
kapiler aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula
dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler.
Jika
ditinjau dari besar pembuluh darahnya yang memiliki pembuluh darah paling besar
yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih
kecil dari arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan
pembuluh darah yang paling kecil.
Selanjutnya,
jika ditinjau dari jumlah darah di dalamnya yang paling banyak yaitu pembuluh
arteri kemudian yang kedua pembuluh arteriol, yang ketiga kapiler, yang keempat
venula, dan yang terakhir yang paling sedikit yaitu pembuluh vena.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berdasarkan data yang kami
peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan kepala timah, ditemukan bahwa
masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Arteri
merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam
menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan
untuk mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki
struktur yang dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan
bagian dalam yang terdiri atas Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot
polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat
serat elastis. Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan cabang dari
pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat
sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat
mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran
darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai
alat tubuh. Selanjutnya yaitu pembuluh darah vena, vena
memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri dimana pembuluh
vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat vena
cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis. Ketiganya memiliki
fungsi yang berbeda pula. Vena merupakan pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil dan
berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan
kembali ke jantung. Sedangkan pada
pembuluh darah venula yang merupakan cabang dari pembuluh dara vena memiiki
dinding yang terdiri dari lapis endhoteliumyang lebih tipis daripada dinding
pembuluh arteri. Venula merupakan pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke
pembuluh darah vena. Kemudian pembuluh
darah kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah terkecil.
Pembuluh kapiler ini memiliki struktur dinding yang paling tipis yang
memungkinkan terjadinya difusi atau pertukaran zat antara darah dengan cairan
jaringan.
Untuk arah dan kecepatan aliran
darah dari masing-masing pembuluh darah ini yaitu, pada pembuluh darah arteri
arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan jantung dan memiliki kecepatan
yang paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis
sehingga tekanan yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh
jantung yang memompa aliran darah untuk keluar dari jantung sehingga darah
dapat keluar menuju arteri dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada
pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya meninggalkan jantung dan menuju
kapiler dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari arteri karena
pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke kapiler dimana pada kapiler
merupakan tempat difusi sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya
menjadi berkurang. Pada pembuluh darah vena dan venula memiliki kecapatan
aliran yang lambat dikarenakan pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit
oksigen menuju jantung sehingga tekanan darahnya tidak sekuat pada arteri.
Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang kami lakukan
kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol. Hal
tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler
seharusnya memiliki kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah
lainnya sedangkan pada pengamatan kami yang memiliki aliran paling lambat yaitu
vena. Kecepatan aliran yang cepat pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh
kapiler merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter paling kecil. Diameter
pada kapiler lebih kecil jika dibandingkan pembuluh darah lainnya, sehingga
darah yang mengalir melalui pembuluh kapiler harus berjalan satu persatu untuk
dapat melewatinya. Akibatnya, aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi cepat.
Kemudian selain dapat disebabkan karena diameter kapiler yang kecil dapat juga
disebabkan karena kesalahan pengamat dalam mengamati kapiler pada ikan timah
tersebut. Karena pada kapiler merupakan tempat difusi antara darah dengan
cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi jika terdapat perbedaan tekanan yang
ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika dianalisis lebih
lanjut seharusnya pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling
lambat dari pembuluh darah yang lain karena pada pembuluh kapiler agar terjadi
difusi maka tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat terjadi dan
terjadinya penurunan tekanan tersebut akan mengakibatkan kecepatan aliran
menurun. Karena pada pengamatan yang kami lakukan tidak menunjukkan bahwa
kapiler memiliki kecepatan aliran yang paling lambat maka dapat dimungkinkan
bahwa pembuluh darah kapiler yang ditemukan bukan merupakan pembuluh darah
kapiler yang sebenarnya karena pembuluh darah kapiler memiliki struktur dinding
yang sangat tipis. Kemudian jika berdasarkan pengamatan kapiler memiliki
kecepatan aliran yang lebih cepat dibanding vena dan venula maka dapat
disimpulkan bahwa tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibandingkan
tekanan pada kapiler. Jika tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibanding
kapiler, proses terjadinya difusi akan terjadi di vena dan venula dan itu
sangat tidak mungkin karena yang berfungsi sebagai tempat difusi adalah pada
pembuluh kapiler.
Jumlah darah pada masing-masing
pembuluh darah juga berbeda-beda. Jumlah darah pada pembuluh arteri berdasarkan
pengamatan yaitu paling banyak dari pembuluh darah lainnya. Hal tersebut dapat
terjadi karena pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang paling besar
sehingga dapat menampung darah paling banyak dari yang lainnya. Kemudian jumlah
darah pada arteriol banyak dan sedikit berkurang daripada arteri karena
arteriol memiliki luas yang sedikit menyempit untuk menuju ke kapiler. Sedangkan
untuk pembuluh darah venula dan vena jumlah darahnya lebih sedikit dari pada
pembuluh arteriol karena memiliki tekanan darah yang sama. Jumlah darah yang
ada pada venula dan vena sedikit karena vena dan venula memiliki tekanan yang
rendah sehingga darah yang dialirkan lebih sedikit. Selanjutnya yaitu jumlah
darah pada kapiler. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki
jumlah darah yang banyak namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat
disebabkan karena pada kapiler memiliki diameter yang paling kecil sehingga
aliran darah menjadi cepat dan apabila diamati akan terlihat seperti banyak
darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada kapiler tersebut. Namun
dapat juga disebabkan karena kurang telitinya pengamat dalam mengamati pembuluh
darah kapiler tersebut apakah benar-benar pembuluh kapiler atau bukan karena
berdasarkan teori pada kapiler seharusnya memiliki jumlah darah yang paling
sedikit dari pembuluh darah lainnya karena kapiler merupakan pembuluh darah
yang paling kecil.
BAB
VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatanpembuluh darah ikan kepala timah, ditemukan bahwa
masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.
Dilihat dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan
untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler
aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena
kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari kapiler. Ditinjau dari
besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri
kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari
arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh
darah yang paling kecil
B. SARAN
Ketika melakukan
pengamatan, sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam mengamati. Selain itu
ikan yang digunakan sebaiknya menggunakan ikan yang sedikit lebih besar
sehingga ikan tidak cepat mati
Daftar Pustaka
Budijastuti, Tjandrakirana S. Noer dan Widowati. 2007.
Struktur Hewan Jilid II. Surabaya: Unesa University Press.
Isnaeni,
Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Kuswanti, Nur, dkk.
2008. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan.
Surabaya: UNESA Press.
Pengembangan
Ilmu-Ilmu Biologi Dirjen Dikti.
Soemadji
dkk.zoologi modul 1-9. universitas terbuka. jakarta.
Tamam.
2011. Pengamatan Aliran Darah Ikan Gatul
(Online). http://biology-community.blogspot.com/2011/08/pengamatan-aliran-darah-ikan-gatul.html
diakses pada 22 April 2012
Wulangi,
S.K. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat http://www.edutraining.cc/biology/animalia.htm diakses pada 22 April 2012
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar