LAPORAN
PRAKTIKUM
FLUIDA
“TEKANAN
HIDROSTATIK”
Disusun
oleh:
Kelompok 3
Pendidikan IPA B 2013
|
PROGRAM STUDI
S-1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2015
ABSTRAK
Telah dialakukan percobaan tentang tekanan hidrostatik yang dilakukan pada hari Rabu tanggal
6 Mei 2015 dilaboratorium pendidikan IPA,
UNESA. Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki
pengaruh kedalaman benda dan posisi ujung selang terhadap tekanan hidrostatik. Metode yang dilakukan yaitu merangkai alat
kemudian memasukkan air dalam selang lunak kemudian mengukur
kedalamanya.
Dari hasil percobaan didapatkan hasil pada percobaan dengan posisi ujung selang keatas, kebawah, dan kesamping, dengan kedalaman masing
– masing 3cm, 6 cm, dan 9 cm berturut – turut adalah 3,0cm; 4,0cm; 5,5 cm dan
3,0 cm; 5,5 cm; 7,5 cm serta 2,5 cm; 4,0 cm; 6,0 cm
Kata Kunci: kedalaman benda, posisi ujung selang, tekanan hidrostatik
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita
ketahui tekanan hidrostatis merupakan besarnya
suatu tekanan pada zat cair yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair,
kedalaman benda zat cair dan percepatan gravitasi. Tekanan hidrostatik
sebanding/berbanding lurus dengan massa jenis zat cair, kedalaman zat cair dan
percepatan gravitasi. Kedalaman benda dalam zat cair dapat dimanipulasi/dibuat
berbeda untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh kedalaman benda terhadap
tekanan hidrostatik. Pada percobaan tekanan hidrostatik biasanya digunakan
selang yang juga dibuat berbeda posisi ujung selangnya sehingga dapat
membuktikan bahwa pada suatu
kedalaman tertentu, apakah tekanan zat cair yang dihasilkan sama besar ke
segala arah atau tidak.
Dalam kehidupan sehari – hari terkadang kita salah
konsep atau tidak mengetahui optimalisasi ketinggian tertentu untuk memperoleh
tekanan hidrostatik tertentu. Untuk itulah kelompok kami melakukan percobaan
tekanan hidrostatik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh
kedalaman benda terhadap tekanan hidrostatik?
2.
Bagaimana pengaruh
posisi ujung selang terhadap tekanan hidrostatik?
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, dapat diambil hipotesis adalah:
1.
Semakin tinggi
kedalaman benda, maka tekanan hidrostatik akan semakin besar.
2.
Jika posisi ujung
selang ke atas maka tekanan hidrostatik akan semakin besar.
D. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan
ini adalah “Menyelidiki pengaruh kedalaman benda dan posisi ujung selang
terhadap tekanan hidrostatik”.
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1
Tekanan
Tekanan
ada kaitannya dengan konsep gaya. Pada tinjauan mengenai zat padat, tekanan itu
sendiri didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiap
satuan luas permukaan. Jika gaya terdistribusi secara merata kepada suatu
luasan, maka besarnya tekanan adalah gaya dibagi luas. Tekanan zat cair
disebarkan ke segala arah dengan sama rata. Pada bidang horisontal, intensitas
tekanan adalah sama. Dengan kata lain, tekanan merupakan perbandingan antara
gaya tekan (yang arahnya tegak lurus bidang tekan) dan luas bidang tekannya.
Secara matematis tekanan dituliskan sebagai berikut :
dengan : P = tekanan pada suatu permukaan (N/m2
atau pascal, Pa)
F = gaya tekan (newton, N)
A = luas bidang tekan (m2)
Berdasarkan
persamaan di atas, jelas bahwa tekanan yang ditimbulkan pada suatu permukaan
hanya dipengaruhi oleh berapa besar gaya tekannya dan seberapa luas permukaan
yang mengenai bidang tekan itu. Artinya, semakin besar gaya tekannya maka
semakin besar pula tekanan yang ditimbulkannya. Sebaliknya, semakin besar luas
permukaan yang mengenai bidang tekan, semakin kecil tekanannya. Perhatikan
Gambar 2.1.
Gambar
2.1. Perbandingan tekanan oleh benda yang luas permukaan bidang tekannya
berbeda
Sumber : Conceptual Physics
Kedua
balok di atas memiliki ukuran dan berat yang sama. Akan tetapi balok yang
diletakkan secara tegak (berdiri) memiliki luas permukaan kontak dengan meja
yang lebih kecil dibandingkan balok yang diletakkan secara mendatar
(berbaring). Oleh karena gaya beratnya sama maka gaya tekan yang ditimbulkan
pada permukaan meja akan sama besarnya. Namun tekanan yang ditimbulkan pada
meja tidak sama, dimana tekanan yang ditimbulkan oleh balok yang diletakkan
secara tegak lebih besar dibandingkan tekanan yang ditimbulkan oleh balok yang
diletakkan secara mendatar. Hal ini dikarenakan tekanan pada suatu permukaan
berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tekannya, dimana luas
permukaan yang lebih kecil akan menimbulkan tekanan yang lebih besar.
Pada fluida diam,
tekanan pada suatu titik dalam fluida disebabkan oleh gaya berat fluida yang
berada di atas titik tersebut. Tekanan pada fluida dinamakan Tekanan Hidrostatik.
2.2
Tekanan Hidrostatis
Ketika
Anda berenang, maka Anda akan merasakan adanya tekanan air pada gendang
telinga. Semakin dalam Anda menyelam, tekanan pada telinga akan semakin besar
dan Anda akan merasakan sakit di telinga. Tekanan yang Anda rasakan itu berasal
dari gaya berat air yang ada di atas Anda. Tekanan pada zat cair bertambah
seiring dengan pertambahan kedalaman.
Tekanan
pada fluida juga bergantung pada kerapatan atau massa jenis fluida atau zat
cair itu sendiri. Jadi, ketika Anda menyelam pada zat cair yang kerapatannya
lebih besar maka akan semakin besar tekanan hidrostatik yang Anda rasakan.
Gambar
2.2. Tekanan hidrostatik dalam fluida
Gambar
2.2 menunjukkan sebuah wadah atau bejana yang berisi zat cair. Tekanan
hidrostatik di sebuah titik pada kedalaman h
dinyatakan secara matematis dengan persamaan berikut.
dimana : ρ
= massa jenis zat cair atau kerapatan zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan
zat cair (m)
Persamaan
diatas berlaku bila kita tidak memperhitungkan adanya tekanan udara atau
tekanan atmosfer yang pada keadaan tertentu dapat diabaikan. Namun demikian
pada umumnya tekanan atmosfer juga mempengaruhi tekanan hidrostatik. Tekanan
hidrostatik pada suatu titik ditimbulkan oleh gaya berat fluida yang berada di
atas titik itu, yang berarti juga dipengaruhi oleh tekanan atmosfer. Besar
tekanan hidrostatik dengan memperhitungkan adanya tekanan atmosfer secara
matematis dituliskan sebagai berikut,
dimana : Po = tekanan atmosfer atau
tekanan udara luar
Untuk
zat cair tertentu umumnya memiliki kerapatan tertentu, sehingga tekanan
hidrostatik hanya dipengaruhi oleh kedalamannya. Tekanan hidrostatik semakin
bertambah seiring pertambahan kedalamannya, sehingga desain sebuah dinding
bendungan sengaja dibuat semakin ke dasar semakin tebal. Hal ini untuk
mengatasi besarnya tekanan hidrostatik di dasar bendungan. Untuk menunjukkan
keadaan tekanan hidrostatik pada zat cair dapat digunakan tabung atau gelas
plastik yang dibuat beberapa lubang dengan ketinggian berbeda (Gambar 2.3).
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa semakin ke dasar (ke dalam) posisi
zat cair, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada posisi tersebut. Hal ini
terlihat dari pancaran air melalui lubang yang paling bawah menempuh lintasan
yang paling jauh.
Gambar
2.3. Tekanan Zat Cair
Sumber: Conceptual Physics for Science and Engineers with Modern
Physics
Tekanan
hidrostatik zat cair pada kedalaman yang sama nilainya selalu sama,
bagaimanapun bentuk wadahnya. Artinya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh
kedalamannya saja, tidak bergantung pada bentuk wadahnya. Pada Gambar 2.3
ditunjukkan zat cair dalam sebuah bejana berhubungan. Tekanan pada permukaan zat
cair pada masing-masing kolom bejana berhubungan merupakan tekanan atmosfer
sehingga nilainya akan selalu sama. Oleh karena itu tekanan hidrostatik di
titik-titik A, B, C, dan D memiliki nilai yang sama karena hanya dipengaruhi
oleh kedalaman yang sama, tidak bergantung pada volume atau bentuk setiap kolom
bejana berhubungan.
Pada
tinjauan mengenai gas (udara), hampir sama dengan zat cair, dimana semakin
besar ketinggian lapisan udara (semakin tinggi posisinya), tekanan
hidrostatiknya semakin rendah. Tekanan udara di daerah pegunungan cenderung
lebih rendah dibandingkan tekanan udara di daerah pantai.
Gambar
2.4. Tekanan hidrostatik dalam bejana berhubungan pada kedalaman yang sama
Sumber: Physics for Scientists and
Engineer
BAB III
METODE PERCOBAAN
- Jenis Praktikum
Jenis praktikum yang kami lakukan adalah
percobaan. Hal ini dikarenakan pada kegiatan praktikum melakukan percobaan menggunakan
variabel.
- Waktu dan Tempat
1. Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Mei 2015
pukul 10.00 WIB - selesai.
2. Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium
prodi pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya.
- Alat dan Bahan
1.
Dasar statif 2
buah
2.
Batang statif pendek 1
buah
3.
Batang statif panjang 2
buah
4.
Balok pendukung 1
buah
5.
Selang plastik lunak 1
buah
6.
Pengukur tekanan air 1
buah
7.
Pemegang U-Manometer 1 buah
8.
Pipa plastik 2
buah
9.
Jarum suntik 10 mL 1
buah
- Variabel yang Digunakan
1.
Variabel Manipulasi : kedalaman benda dan posisi ujung selang.
Definisi Operasional : Dalam percobaan ini yang kami jadikan variabel manipulasi yaitu kedalaman air dan posisi
ujung selang. Kedalaman benda yang kami buat berbeda adalah 3 cm, 6 cm dan 9
cm. Sedangkan posisi ujung selang yang kami buat berbeda adalah ke atas, ke
bawah dan ke samping.
2.
Variabel Kontrol : volume air.
Definisi Operasional : Dalam percobaan ini, yang kami samakan (kontrol) adalah
volume air sebanyak 5 mL yang kami masukkan pada selang.
3.
Variabel Respon : Tekanan hidrostatik
Definisi Operasional : Dalam percobaan ini dihasilkan nilai tekanan hidrostatik
yang dapat diketahui dari ketinggian benda. Untuk mengetahui tekanan
hidrostatik menggunakan rumus : P=
gh.
E. Prosedur Praktikum
1.
Merakit alat sesuai percobaan
2.
Merakit u-manometer
3.
Memasang balok pendukung pada statif dan pasang pengukur
tekanan pada balok pendukung
4.
Memasang sumbat karet pengukur tekanan air pada sisi kanan
U-Manometer
5.
Mengisi silinder air dengan air sebanyak 5 mL dan tempatkan dibawah pengukur tekanan air
6.
Memasukkan air kedalam selang berbentuk
U dengan menggunakan siring/jarum
suntik
7.
Mengatur selang sesuai dengan jenis yang dimanipulasi
8.
Mengukur perbedaan tekanan permukaan air (h) dalam
U-Manometer, h dapat menunjukkan besarnya tekanan hidrostatis
9.
Mengulangi langkah g
dan h dengan kedalaman 3 cm, 6 cm kemudian 9 cm
- Alur Kerja
Alat-alat
|
Air 5 mL
|
Air
|
·
Dirakit
(dirangkai) sesuai dengan percobaan yang akan dilaksanakan
|
·
Dimasukkan kedalam silinder ukur
·
Ditempatkan dibawah pengukur tekanan air sedemikian rupa
|
·
Dimasukkan kedalam selang berbentuk U dengan menggunakan siring
·
Diatur
selang dan
pengukuran tekanan air (ke
atas)
·
Diukur perbedaan permukaan air (h) dalam U-Manometer
|
·
Diulangi untuk kedalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm
·
Diubah
selang dan
pengukuran tekanan air
(ke bawah dan ke samping)
|
Hasil
|
BAB
IV
DATA,
ANALISIS, PEMBAHASAN
A. DATA
No
|
Posisi
ujung selang
|
h
( h ± 0,5 ) cm
|
||
3
cm
|
6
cm
|
9
cm
|
||
1
|
Ke atas
|
3,0
|
4,0
|
5,5
|
2
|
Kebawah
|
3,0
|
5,5
|
7,5
|
3
|
Ke samping
|
2,5
|
4,0
|
6,0
|
Tabel 4.1 Data hasil percobaan
Keterangan :
h = perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman
B. ANALISIS
Data di atas
adalah data hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai tekanan
hidrostatis. Pada data nomer 1 menunjukkan bahwa ketika posisi ujung selang
berada di atas dan kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari permukaan air maka
diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm adalah 3,0 cm.
Kemudian ketika kedalaman yang digunakan adalah 6 cm dari permukaan air maka
diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 4,0 cm. Dan
ketika kedalaman yang digunakan adalah 9 cm dari permukaan air maka diperoleh
perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 5,5 cm.
Untuk data nomer
2 menunjukkan bahwa ketika kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari permukaan
air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm adalah
3,0 cm. Kemudian ketika kita menggunakan kedalaman 6 cm dari permukaan air maka
diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 5,5 cm.
Pada saat kedalaman yang kami gunakan adalah 9 cm maka diperoleh perbedaan
tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 7,5 cm.
Dan untuk data
pada nomer 3 menunjukkan bahwa ketika kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari
permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm
adalah 2,5 cm. Pada saat kedalaman yang kami gunakan adalah 6 cm maka diperoleh
perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 4,0. Dan ketika
kedalaman yang digunakan adalah 9 cm dari permukaan air maka diperoleh
perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 6,0 cm.
C. PEMBAHASAN
Dari hasil
analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada ketiga percobaan yang
kami lakukan dengan posisi selang yang berbeda-beda yaitu posisi selang ke
atas, ke bawah, dan ke samping ketiganya menujukkan bertambah besarnya tekanan
yang dialami ketika dimasukkan kedalam air dengan kedalaman berturut-turut 3
cm, 6 cm, dan 9 cm.
Semakin besarnya
tekanan pada posisi selang ditunjukkan oleh nilai selisih ketinggian pada
tiap-tiap kedalaman. Pada pisisi selang menghadap keatas diperoleh tekanan yang
dialami berturut-turut sebasar 300 N/m2 , 400
N/m2 , dan 550
N/m2 . sedangkan
pada posisi selang menghadap ke bawah diperoleh tekana berturut-turut sebesar 300
N/m2 , 550
N/m2 , dan 750
N/m2 , dan pada
selang dengan posisi menyamping diperoleh tekanan berturut-turut sebesar 250
N/m2 , 400
N/m2 , dan 600
N/m2 .
Dari hasil yang
diperoleh berdasarkan kedalaman selang jika dikaitkan dengan tekanan hidrostatik
sesuai dengan teori. Dimana semakin dalam suatu benda didalam benda cair maka
tekanan yang diperoleh juga akan semakin besar.
Sedangkan jika
hasil berdasarkan posisi selang dikaitkan dengan teori, terjadi ketidak
sesuaian karena seharusnya tekanan yang terjadi pada selang sama pada semua
sisi, baik itu dari samping atas maupun bawah.
BAB V
DISKUSI
1.
Rem hidrolik dan lift
hidrolik merupakan alat yang menggunakan Hukum Pascal. Jelaskan!
2.
Sebuah tabung kimia
berisi air setinggi 8 cm, kemudian minyak 2 cm (ρ minyak = 0,80 g/cm3).
Hitung tekanan yang dialami dasar tabung oleh fluida di atasnya!
Jawaban:
1.
Rem hidrolik dan lift
hidrolik merupakan alat yang menggunakan Hukum Pascal. Pada kasus lift
hidrolik, sebuah gaya kecil dapat digunakan untuk memberikan gaya besar dengan
membuat luas satu piston (keluaran) lebih besar dari luas piston yang lainnya
(masukan). Untuk memahami cara kerjanya, kita anggap piston masukan dan
keluaran berada pada ketinggian yang sama (paling tidak mendekati). kemudian
gaya input luar Fmasuk, dengan prinsip Pascal, menambah tekanan
dengan sama ke semua bagian pada ketinggian yang sama.
Pkeluar
= Pmasuk
dimana besaran-besaran
masukan dinyatakan dengan indeks “masuk” dan keluaran dengan “keluar”. Dengan
demikian
atau,
akhirnya
Gambar 1. Rem hidrolik
Sumber: www.otomotif.web.id
Gambar 2. Lift hidrolik
Sumber: ainifisika.blogspot.com
2.
Diketahui : hair
= 8 cm = 0,08 m
hminyak = 2
cm = 0,02 m
ρair = 1 gr/cm3
ρminyak = 0,80
g/cm3
Ditanya :
P = …?
Jawab : P = ρair . g . hair
+ ρminyak
. g . hminyak
= 103 . 9,8 . 0,08 + 0,80 . 103
. 9,8 . 0,02
= 0,784 . 103 + 0,1568 . 103
= 0,9408 . 103 N/m2
Jadi, tekanan yang dialami dasar
tabung oleh fluida di atasnya adalah sebesar 0,9408 . 103 N/m2.
BAB
VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada praktikum tekanan
hidrostatik dapat
disimpulkan pada suatu
kedalaman tertentu, tekanan zat cair yang dihasilkan sama besar ke segala arah.
Posisi selang yang berbeda-beda tidak mempengaruhi tekanan zat cair yang
dihasilkan, apabila kedalaman yang dihasilkan sama, zat cair akan menghasilkan
tekanan yang sama ke segala arah. Untuk hasil tekanan yang dihasilkan sudah
sesuai teori yaitu apabila semakin dalam kedalamannya maka tekanan yang
dihasilkan akan semakin besar. Pada praktikum kelompok kami sesuai dengan teori,
karena semakin besar kedalaman suatu benda, maka tekanan yang dihasilkan
semakin besar pula. Posisi ujung selang juga menentukan/ turut serta
berpengaruh dalam perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman yaitu posisi selang
dengan ujung selang ke bawah akan lebih mendapatkan ketinggian yang lebih
unggul dalamnya dibandingkan dengan yang lain.
B.
Saran
Semoga
dengan adanya laporan praktikum tekanan
hidrostatik kita sebagai calon guru dapat mengetahui
secara mendalam tentang tekanan hidrostatik
secara konsep maupun praktik serta bagaimana
pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatik itu sendiri. Hal ini di karenakan
untuk menjawab tantangan global dan menengahi permasalahan yang ada, ketika
muncul. Kita dituntut untuk melintasi rintangan dengan tidak
melawan gradien yang telah ditentukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Fishbane, Paul M, et.al. 2005. Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics. New Jersey: Pearson Educational Inc.
Hewitt, P.G. 2006. Conceptual Physics 10th ed. St. Peterburg: Pearson
Educational Edition
Serway, R.A & John W. Jewett. 2004. Physics for Scientists and Engineers.
Thomson Brooks/Cole.
Suroso, Agus. 2013. Hidrostatika. (online) http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/110152696448066277.pdf,
diakses pada 8 Mei 2105
LAMPIRAN
A. Diskusi
1.
Rem hidrolik dan lift
hidrolik merupakan alat yang digunakan hukum Pascal. Jelaskan !
2.
Sebuah tabung kimia
berisi air setinggi 8 cm, kemudian minyak 2 cm (
=
0,80 g/
). Hitung tekanan yang dialami
dasar tabung oleh fluida diatasnya !
Pernyelesaian :
1.
Rem hidrolik dan lift
hidrolik merupakan alat yang digunakan hukum Pascal. Pada rem hidrolik adalah
….
2.
Diketahui : hair = 8 cm = 0,08 m
hminyak
= 2 cm = 0,02 m
ρair =
1 gr/cm3
ρminyak =
0,80 g/cm3
Ditanya :
P = …?
Jawab :
P =
ρair . g . hair
+ ρminyak
. g . hminyak
=
103 . 9,8 . 0,08 + 0,80 . 103 . 9,8 . 0,02
=
0,784 . 103 + 0,1568 . 103
=
0,9408 . 103
B. Perhitungan
1.
Posisi ujung selang ke
atas
a.
Kedalaman 9 cm
Diketahui :
5,5 cm = 5,5 x
m
g
= 9,8
Ditanya
: P ?
Jawab :
P
=
P
= 1000. 9,8. 5,5 x
P
= 539
b.
Kedalaman 6 cm
Diketahui :
4cm = 4 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab :
P
=
P
= 1000. 9,8. 4 x
P
= 392
c.
Kedalaman 3 cm
Diketahui :
3
cm = 3 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab :
P
=
P
= 1000. 9,8. 3 x
P
= 294
2.
Posisi ujung selang ke
bawah
a.
Kedalaman 9 cm
Diketahui :
7,5 cm = 7,5 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab
:
P
=
P
= 1000. 9,8. 7,5 x
P
= 735
b.
Kedalaman 6 cm
Diketahui :
5,5 cm = 5,5 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab
:
P
=
P
= 1000. 9,8. 5,5 x
P
= 539
c.
Kedalaman 3 cm
Diketahui :
3
cm = 3 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab
:
P
=
P
= 1000. 9,8. 3 x
P
= 294
3.
Posisi ujung selang ke
samping
a.
Kedalaman 9 cm
Diketahui :
6
cm = 6 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab
:
P
=
P
= 1000. 9,8. 6 x
P
= 588
b.
Kedalaman 6 cm
Diketahui :
4cm = 4 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab
:
P
=
P
= 1000. 9,8. 4 x
P
= 392
c.
Kedalaman 3 cm
Diketahui :
2,5 cm = 2,5 x
m
g
= 9,8
Ditanya : P ?
Jawab :
P
=
P
= 1000. 9,8. 2,5 x
P
= 245
C. Dokumentasi
Merangkai
alat percobaan
|
Memasukkan
air menggunakan siring kedalam selang
|
Membaca
skala perbedaan ketinggian
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar