Kamis, 17 Desember 2015

LAPORAN FLUIDA-UJI KERENYAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FLUIDA
UJI KERENYAHAN



KELOMPOK 5 (PIB 2013)
NAMA ANGGOTA :

1.      NUR INTAN FITRIANI                               (13030654059)
2.      NURJANNATIN                                           (13030654060)
3.      MOH. SHOLAHUDDIN GHOZALI                       (13030654068)
4.      PRASETYARINI MUSTIKARATRI           (13030654071)
5.      RIA RESTU FUANNI                                  (13030654078)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 PENDIDIKAN IPA
2015

BAB II
KAJIAN TEORI

            Kerupuk merupakan makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dan dicampur dengan bahan perasa, seperti udang atau ikan. Pada dasarnya bahan baku pembuatan kerupuk adalah amilosa dan amilopektin. Pengujian makanan ini meliputi dua hal, pengujian subjektif yang melibatkan panca indra dan pengujian objektif yang menggunakan parameter-parameter pada bidang biologi, fisika dan kimia. Praktikum “Uji Kerenyahan” dengan pengujian subjektif sering dilakukan dengan memanfaatkan tanggapan indra seseorang terhadap renyahnya makanan, termasuk uji mutu organoleptik. Namun dalam kegiatan pengujian kerenyahan secara objektif, untuk dapat mengidentifikasi manakah kerupuk yang memiliki kerenyahan serta ketidakrenyahan dilakukan dengan parameter fisis.
            Tekstur kerupuk yang baik adalah kerenyahan yang baik, volume mengembang yang baik dan penampakan menarik. Kerenyahan kerupuk goreng meningkat sejalan dengan meningkatnya volume pengembangan kerupuk goreng (Istanti, 2006). Kerenyahan kerupuk sangat ditentukan oleh kadar airnya. Semakin banyak mengandung air, maka kerupuk akan semakin kurang renyah (Soemarmo, 2005).
            Faktor yang mempengaruhi kerenyahan kerupuk:
1.        Kondisi penyimpanan
Kerupuk yang disimpan dalam kondisi kedap udara akan tetap renyah dibandingkan dengan kerupuk yang disimpan tanpa pelindung (tidak dikemas). Kerupuk yang tidak dikemas akan berkurang kerenyahannya karena menyerap uap air dan dilewati udara sehinga menjadi lempem.
2.        Suara
Kerupuk yang masih renyah menghasilkan suara yang lebih baik (nyaring) dibandingkan kerupuk yang sudah melempem (intensitas suara kecil).


3.        Tekstur
Tekstur kerupuk berpengaruh terhadap kerenyahan kerupuk itu sendiri. Kerupuk yang renyah memiliki tekstur yang lebih keras dan tidak lembek sehingga menghasilkan suara yang nyaring saat dihancurkan.
            Menurut de Man (1997), kerenyahan atau kerapuhan didefinisikan sebagai gaya yang menyebabkan bahan patah. Sehingga dapat dikatakan bahwa kerenyahan kerupuk berhubungan erat dengan tingkat kemekaran kerupuk. Kemekaran juga dipengaruhi oleh tebal tipisnya pengirisan kerupuk dan mikro struktur bahan makanan. Menurut Matz (1962) di dalam Rahmi (1999), bahwa semakin halus mikro strukturnya maka produk yang dihasilkan lebih mudah pecah saat digigit,dikunyah atau dihancurkan sehingga produk semakin renyah.
            Dalam kegiatan pengujian kerenyahan secara objektif, untuk dapat mematahkan kerenyahan kerupuk, maka diberikanlah suatu tekanan yang bekerja pada bahan kerupuk tersebut. Tekanan (P) sendiri adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Apabila suatu gaya tekan diberikan pada salah satu permukaan kerupuk, maka tekanan tersebut akan ditahan kerupuk dan di dalam kerupuk akan mengalami adanyategangan atau stress. Tegangan atau stress adalah perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dan luas penampang benda. Tegangan yang muncul adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian spesimen dalam rangka menahan beban yang diberikan. Dari hal tersebut yang bertindak sebagai spesimen adalah kerupuk dan kerupuk tersebut menegang atau mengalami stress ketika menahan beban yang diberikan. Bila penampangnya kecil itu dijumlah hingga mencapai penampang spesimen, maka jumlah gaya per satuan luas yang muncul di dalam bahan itu harus menjadi sama dengan beban dari luar. Ketika spesimen (kerupuk) tersebut terus-menerus mengalami tekanan dari alat penekan, maka tegangan (stress) yang dihasilkan akan terus menerus meningkat hingga mencapai tegangan maksimumnya (tegangan puncak) dan apabila hal ini dibiarkan maka kerupuk lama-kelamaan akan pecah. Tegangan puncak adalah tegangan sesaat terbesar yang mungkin terjadi.
            Secara fisika, satuan yang digunakan dalam penjabaran tegangan adalah satuan gaya dibagi dengan satuan luas penampang. Pada satuan SI, gaya diukur dalam Newton (N) dan luas diukur dalam satuan meter kuadrat (m2). Biasanya, 1 N/m2 dikenal sebagai 1 Pascal (Pa). Apabila dijabarkan dalam rumus adalah sebagai berikut:
  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQVjZGJTwzX7n1l2LWcBFs7Xv7MxwVVywNJFxq6oA-40AF1GKmwzFv3EvUWoqUqJRohoJAnZ2CCebnTJ6YMlnnvaHIT4DK0UpVbzps32ju2UPLanedheHN-MvXjiq2436LjzS38kpQMBc/s1600/Capture7.PNG
dengan :
σ  : Tegangan (N/m2)
F    : gaya (Newton)
A   : luas (m2)

Tegangan adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian spesimen dalam rangka menahan beban yang diberikan. Bila penampangnya kecil itu dijumlah hingga mencapai penampang spesimen, maka jumlah gaya per satuan luas yang muncul di dalam bahan itu harus menjadi sama dengan beban dari luar.
Satuan yang digunakan dalam penjabaran tegangan adalah satuan gaya dibagi dengan satuan luas. Pada satuan SI, gaya diukur dalam Newton (N) dan luas diukur dalam satuan meter kuadrat (m2). Biasanya, 1 N/m2 dikenal sebagai satu Pascal (Pa). Apabila dijabarkan dalam rumus adalah sebagai berikut :
σ  = F/A
dengan :
σ  : Tegangan (N/m2)
F    : gaya (Newton)
A   : luas (m2)
Ditinjau dari arah gaya dalam yang terjadi, tegangan diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Tegangan normal yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh dari gaya normal.
b. Tegangan tangensial yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh gaya tangensial.
Sedangkan menurut jenis pembebanan yang diberikan, tegangandiklasifikasikan menjadi:
1. Tegangan tarik
2. Tegangan geser
3. Tegangan tekan
4. Tegangan puntir
5. Tegangan lengkung/bengkok









BAB III
METODE PERCOBAAN

A.    Rancangan Percobaan


 











Neraca gaya tekan
 
.
357,1
 





B.     Alat dan Bahan
1.      Kerupuk                                 3 jenis
2.      Neraca Gaya Tekan                1 buah
3.      Balok                                      3 buah

C.    Variabel Percobaan
1.      Variabel Manipulasi   : jenis keripik
Definisi Operasional  : Dalam percobaan ini yang kami bat berbeda
(manipulasi) adalah jenis krupuk. Jenis keripiknya yaitu keripik kentang, keripik ketela, dan keripik singkong.
2.      Variabel Kontrol        : massa keripik, percepatan gravitasi
Definisi Operasional  : Dalam percobaan ini yang kami buat sama adalah
massakeripik dan percepatan gravitasi. Massa keripiknya yaitu 1,0 gram sedangkan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2
3.      Variabel Respon         : Kerenyahan
Definisi Operasional  : Dalam percobaan ini yang kami respon adalah
kerenyahan pada keripik

D.    Alur Percobaan
·         Dicatat hasilnya
·         Diulangi dengan jenis keripik yang berbeda
 
 














E.     Langkah Percobaan
1.      Mempersiapkan alat dan merangkai sesuai dengan desain percobaan
2.      Menyusun 2 balok diatan neraca gaya tekan dengan jarak 2 cm
3.      Meletakkan keripik jenis 1 diatas balok
4.      Memberikan gaya terhadap keripik berupa gaya tekan dengan menggunakan balok hingga keripik patah
5.      Melihat angka yang ditunjukkan neraca gaya lengan
6.      Mencatat hasilnya
7.      Langkah 2-6 diulangi dengan jenis keripik yang berbeda



BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A.           Data
Tabel Hasil Percobaan Uji Kerenyahan
No
Jenis Bahan
(m± 0,1) gr
(m± 0,1) gr
(Kg)
F
(F=.g)
A
(A± 0,1)
P
(P = )
1
Keripik Kentang
357.1
364.9
7.8 x
76.4 x
7.1 x
108
2
Keripik Singkong
357.1
371.5
14.4 x
141.1 x
12.1 x
117
3
Keripik Ubi Ungu
357.1
366.7
9.6 x
94.1 x
7.1 x
133

Keterangan :
 = 3 cm
 = 4 cm
 = 3 cm
g = 9.8
 
 = massa awal (gr)
 = massa akhir (gr)
 = selisih massa
F = gaya
A = luas penampang
P = tekanan

B.            Analisis
Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh jenis kerupuk terhadap kerenyahan kerupuk. Dalam percobaan ini kami memanipulasi jenis kerupuk yaitu keripik kentang, keripik singkong dan keripik ubi ungu. Dengan variabel kontrol atau perlakuan yang dibuat sama yaitu massa kerupuk yaitu 1.0 gr. Pertama, menimbang massa kerupuk lalu memberi gaya tekan hingga kerupuk patah dan melihat angka yang ditunjukkan oleh neraca. Massa awal pada berbagai keripik adalah 357.1 gr. Saat pada keripik kentang setelah diberi gaya tekan massanya menjadi 364.9 gr sehingga selisih massanya menjadi 7.8 x  Gaya yang diberikan sebesar 76.4 x  N dan luas penampang keripik kentang sebesar 7.1 x  Sehingga diperoleh tekanan yang diberikan sebesar 108  .
Pada keripik singkong setelah diberi gaya tekan massanya menjadi 371.5 gr sehingga selisih massanya menjadi 14.4 x  Gaya yang diberikan sebesar 141.1 x  N dan luas penampang keripik kentang sebesar 12.1 x  Sehingga diperoleh tekanan yang diberikan sebesar 117  .
Sedangkan pada keripik kentang setelah diberi gaya tekan massanya menjadi 366.7 gr sehingga selisih massanya menjadi 9.6 x  Gaya yang diberikan sebesar 94.1 x  N dan luas penampang keripik kentang sebesar 7.1 x  Sehingga diperoleh tekanan yang diberikan sebesar 133  .

C.           Pembahasan






DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. 1995. Physics Principles with Application. New Jersey: Prentice Hall.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Ramadhani, Suci. 2012. Uji Pengenalan Sifat-Sifat Organoleptik (Online).http://www.scribd.com/doc/90138773/Laporan-Orlep-Ke-2-Uji-Pengenalan-Sifat-sifat-Organoleptik (diakses pada 14 Mei 2015).



LAMPIRAN-LAMPIRAN

A.    Perhitungan
a.      Percobaan ke-1
F = m x a
   = 7,8.10-3 x 9,8
   = 76,4.10-3 N
Percobaan ke-2
F = m x a
   = 14,4.10-3 x 9,8
   = 141,1.10-3 N
Percobaan ke-3
F = m x a
   = 9,6.10-3 x 9,8
   = 94,1.10-3 N
Ø  Tekanan
Percobaan ke-1
P = F / A
   = 76,4.10-3 / 7,1 . 10-4
   = 108 N/m2
Percobaan ke-2
P = F / A
   = 141,1.10-3/ 12,1 . 10-4
   = 117 N/m2
Percobaan ke-3
P = F / A
   = 94,1.10-3 / 7,1 . 10-4
  = 133 N/m2


B.     Dokumentasi
Gambar
Keterangan

IMG_20150513_100750.jpg

·         Neraca gaya tekan


·         Menimbang keripik menggunakan neraca


·         Meletakkan balok diatas neraca gaya tekan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar