LAPORAN
PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK
JARAK
FOKUS LENSA (GO-9)
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
PENDIDIKAN IPA 2013 B
1. TRI MULYANINGSIH (13030654045)
2.
TITAH FAJAR RIZKI (13030654047)
3.
RIZKA YUNI RATNASARI (13030654056)
4.
NUR INTAN FITRIANI (13030654059)
S1 PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
DAFTAR ISI
Halaman sampul
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Abstrak
............................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang.................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.
Tujuan Percobaan ............................................................................... 1
D.
Hipotesis ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN
A.
Jenis Percobaan..................................................................................... 6
B.
Waktu dan Tempat................................................................................ 6
C.
Hipotesis............................................................................................... 6
D.
Alat dan Bahan..................................................................................... 6
E.
Variabel dan Definisi
Operasional........................................................ 7
F.
Langkah Kerja....................................................................................... 8
G.
Alur percobaan..................................................................................... 9
H.
Rancangan Percobaan......................................................................... 10
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Data
Percobaan................................................................................... 11
B. Analisis
Data....................................................................................... 11
C. Pembahasan......................................................................................... 13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran
.................................................................................................. 15
Daftar
Pustaka ............................................................................................... 16
Lampiran-lampiran.......................................................................................... 17
ABSTRAK
JARAK
FOKUS LENSA
Percobaan “Jaak Fokus Lensa” dilakukan pada tanggal 26
November 2015 di Laboratorium Pendidikan IPA UNESA. Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan jarak fokus lensa positif dan menentukan jarak fokus lensa
negative. Metode yang digunakan yaitu pada percobaan cermin
cembung alat dirangkai sesuai dengan prosedur kemudian memanipulasi jarak benda
ke lensa positif dan hasil yang diperoleh aalah jarak bayangan ke lensa dan
setelah itu menghitung jarak fokus lensa. Pada percobaan kedua alat dirangkai
sesuai prosedur kemudian dimanipulasi jarak benda dan lensa baru setelah itu
didapatkan jarak bayangan ke lensa. Dan dari itulah kemudian ihitung jarak
fokusnya. Kedua percobaan tersebut menggunakan manipulasi jarak benda ke lensa
dengan masing-masing diulangi sebanyak lima kali. Dari kedua percobaan tersebut
didapatkan hasil bahwa perhitungan jarak fokus dari percobaan tidak jauh
berbeda dengan jarak fokus yang tertera pada lensa yaitu 10,81 dan 10,75
sedangkan pada lensa yaitu 10. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa
meskipun jarak benda dengan cermin diubah-ubah hal tersebut tidak mempengaruhi
jarak fokus lensa.
Kata kunci: lensa positif, lensa negative, jarak fokus lensa
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lensa merupakan benda bening yang
dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau salah satu permukaannya bidang
lengkung. Berdasarkan kelengkungan permukaannya lensa dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu lensa sferis (lensa cembung) dan lensa silindris (lensa cekung). Hasil
bayangan akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil,
ada yang diperbesar, serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut
ada yang bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada pula yang nyata atau
tertangkap layar. Contoh penggunaan lensa dalam kehdupan sehari-hari yaitu
penggunaan kacamata, kamera, mikroskop dan lain-lain.
Untuk mnentukan kekuatan lensa
pada kacamata, kamera dan lain-lain maka dapat dilakukan praktikum “Jarak Fokus
Lensa”, yaitu dengan menentukan jarak fokus lensa terlebih dahulu untuk
menentukan letak fokus lensa kemudian meletakkan benda dengan jarak tertentu
sehingga bayangan dapat terbentuk.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara
menentukan jarak fokus pada lensa positif?
2.
Bagaimana cara
menentukan jarak fokus lensa negatif?
C.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan
dari percobaan ini yaitu :
1. Menentukan
jarak fokus lensa positif
2.
Menentukan jarak fokus
lensa negatif
D.
Hipotesis
Adapun
Hipotesis dari percobaan ini yaitu “Semakin
jauh jarak posisi benda maka jarak bayangan pada lensa semakin dekat”.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Lensa
merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.Dua bidang
lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa silindris
bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis,
sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan
cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Menurut Umar (2008) lensa adalah benda tembus
cahaya yang dibatasi oleh dua buah permukaan lengkung atau satu permukaan
lengkung dan satu permukaan datar.
A.
Jenis-jenis lensa
1.
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengah lebih tebal daripada
bagian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cembung bersifat mengumpul
(konvergen).lensa cembung digolongkan menjadi :
·
cembung rangkap (bikonveks)
·
cembung datar (plan-konveks)
·
cembung-cekung (konkaf-konveks)
|
2.
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada
begian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar (divergen).
lensa cekung digolongkan menjadi :
·
cekung rangkap (bikonkaf)
·
cekung datar (plan-konkaf)
·
cekung-cembung (konveks-konkaf)
|
B.
Pembiasan Cahaya pada Lensa
1.
Pembiasan Cahaya pada Lensa cembung
Ada tiga Sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cembung, yaitu :
a.
Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan
melalui titik fokus aktif F1 lensa
b.
Sinar datang melalui titik fokus
pasif F2 lensa akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama lensa
c.
Sinar datang menuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan
diteruskan tanpa di biaskan.
2.
Pembiasan Cahaya pada Lensa cekung
Ada tiga sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cekung yaitu :
a.
Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama akan lensa dibiaskan
seakan-akan dari titik fokus aktif F1 lensa
b.
Sinar datang menuju lensa seakan-akan melalui titik fokus pasif F2 lensa
akan dibiaskan sejajar sumbu utama lensa
c.
Sinar datang meuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan diteruskan
tanpa dibiaskan
Rumus
Lensa Tipis
1/f = 1/So + 1/Si
[M] = Si / So
[M] =hi/ho
P = 1 / f
|
Keterangan:
So = jarak jarak benda (m)
Si = jarak bayangan (m)
hi = tinggi bayangan
ho = tinggi benda
f = jarak fokus (m)
M = Perbesaran linier bayangan
P = Kuat lensa (dioptri)
|
Perjanjian penggunaan rumus pada lensa :
1.
Jarak fokus lensa cembung
bernilai positif, sedangkan jark fokus lensa cekung bersifat negative
2.
Jika Si, So, hi maupun ho bernilai positif bayangan bersifat nyata.
3.
Jika Si, So, hi maupun ho bernilai negatif bayangan bersifat maya.
4.
Jika M bernilai positif bayangan tegak dan maya
5.
Jika M bernilai negatif bayangan terbalik dan nyata.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1. Jenis
Praktikum
Jenis praktikum yang kami lakukan berupa eksperimen. Dari percobaan yang
dilakukan, kami mengamati jarak benda pada lensa positif dan jarak bayangan
pada lensa positif yang terbentuk ketika lensa tersebut dikenai sinar. Kemudian
dari data percobaan tersebut kami mengolahnya sehingga diperoleh data mengenai
jarak fokus pada lensa cekung dan lensa cembung.
3.2. Waktu dan
Tempat
3.2.1. Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November 2015 pukul 10.00 WIB - selesai.
3.2.2. Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Prodi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.
3.3. Hipotesis
Jarak antara
bayangan yang terbentuk pada layar dan lensa lebih panjang menggunakan lensa
negative dari pada lensa positif.
3.4. Alat dan Bahan
1. Lensa positif 1buah
2. Lensa negative 1buah
3. Layar 1buah
4. Penggaris 1buah
5. Bay box atau sumber cahaya 1set
3.5. Variabel
3.5.1.
Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif
Variabel manipulasi : Jarak lensa
(s(+)) ke benda
Definisi operasional : Pada percobaan ini variabel yang
dimanipulasi untuk menentukan jarak fokus lensa positif adalah jarak antara
lensa positif dengan benda.
Variabel kontrol : Letak
lensa
Definisi operasional : Pada
percobaan ini variabel yang dikontrol atau dibuat tetap adalah lensa berada
antara benda dan layar.
Variabel respon : Jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)) dan jarak fokus lensa
postif (f(+))
Definisi operasional : Pada
percobaan ini variabel yang merespon adalah jarak antara lensa positif dengan
bayangan yang terbentuk pada layar oleh lensa tersebut dan jarak fokus lensa
positif.
3.5.2.
Menentukan Jarak Fokus Lensa Negatif
Variabel manipulasi : Jarak
lensa (s(-)) ke benda
Definisi operasional : Pada
percobaan ini variabel yang dimanipulasi untuk menentukan jarak fokus lensa
negatif adalah jarak antara lensa negatif dengan benda.
Variabel kontrol : Letak lensa dan jarak lensa negatif dengan lensa positif (d)
Definisi operasional : Pada
percobaan ini variabel yang dikontrol atau dibuat tetap adalah lensa berada
antara benda dan layar.
Variabel respon : Jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)) dan jarak fokus lensa
negatif (f(-))
Definisi operasional : Pada
percobaan ini variabel yang merespon adalah jarak antara lensa positif dengan
bayangan yang terbentuk pada layar oleh lensa tersebut dan jarak fokus lensa
negatif.
3.6. Langkah
Kerja
3.6.1. Pada Lensa Positif
1. Memasang alat sesuai rancangan
2.
Mengukur jarak S(+) antara benda dengan lensa
positif.
3. Mengggeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang
paling jelas.
4. Mengukur jarak bayangan S’(+) pada layar terhadap lensa
positif.
5. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda.
3.6.2. Pada Lensa Negatif
1. Memasang alat sesuai rancangan
2. Mengukur jarak antara lensa negative dan
positif (d).
3. Mengukur jarak antara benda dengan lensa negatif s(-).
4. Mengggeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan
yang paling jelas.
5. Mengukur jarak bayangan pada lensa positif [s’(+)], catat
hasilnya. (Dalam hal ini nilai f(+) telah diperoleh dari percobaan pertama)
6. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda.
3.7. Alur Kerja
3.7.1.
Pada Lensa Positif
3.7.2. Pada Lensa Negatif
3.8. Rancangan Percobaan
3.8.1. Pada Lensa Positif
3.8.1. Pada Lensa Positif
BAB
IV
DATA,
ANALISIS, DAN DISKUSI
A.
Data
Berdasarkan
percobaan mencari jarak fokus lensa positif dan lensa negatif diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel
4.1. Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Positif
Percobaan Ke-
|
( ± 0,1) cm
|
( ± 0,1) cm
|
f(+) (cm)
|
1
|
15,0
|
38,0
|
10,75
|
2
|
17,5
|
28,0
|
10,76
|
3
|
20,5
|
24,0
|
10,91
|
4
|
22,5
|
21,0
|
10,86
|
5
|
25,0
|
19,0
|
10,79
|
f(+)
rata-rata = 10,81 cm
Tabel
4.2. Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Negatif
Percobaan Ke-
|
( ± 0,1) cm
|
(d ± 0,1) cm
|
( ± 0,1) cm
|
Harga
(s’(-)) cm
|
Harga
f (-) cm
|
1
|
15,0
|
10,0
|
33,0
|
-
6,07
|
-
10,19
|
2
|
17,5
|
10,0
|
31,0
|
-
6,59
|
-
10,57
|
3
|
20,5
|
10,0
|
30,0
|
-
6,89
|
-
10,51
|
4
|
22,5
|
10,0
|
29,0
|
-
7,23
|
-
10, 65
|
5
|
25,0
|
10,0
|
27,0
|
-
8,02
|
-
11,81
|
f(-)
rata-rata = - 10,75 cm
B.
Analisis
Percobaan
mengukur jarak fokus lensa positif dan lensa negatif masing-masing dilakukan
sebanyak lima kali dengan jarak benda menuju lensa baik lensa positif maupun
lensa negatif sama yaitu 15,0 cm, 17,5 cm, 20,0 cm, 22,5 cm, dan 25,0 cm.
Pada
percobaan menggunakan lensa positif dengan jarak benda ke lensa 15,0 cm
menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 38 cm dan fokus lensa positifnya
10,75 cm. Percobaan kedua dengan jarak benda ke lensa adalah 17,5 cm
menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 28 cm dan fokus lensa positifnya
10,76 cm. Percobaan ketiga dengan jarak benda ke lensa adalah 20,0 cm
menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 24 cm dan fokus lensa positifnya
10,91 cm. Percobaan keempat dengan jarak benda ke lensa adalah 22,5 cm menghasilkan
jarak bayangan ke lensa sebesar 21 cm dan fokus lensa positifnya 10,86 cm.
Sedangkan pada percobaan kelima dengan jarak benda ke lensa adalah 25,0 cm
menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 19 cm dan fokus lensa positifnya
10,79 cm. dari kelima percobaan tersebut diperoleh f(+) rata-rata
10,81 cm. Berdasarkan perbandingan harga f(+) tiap percobaan dengan
f(+) rata-rata, maka f(+) yang memiliki selisih paling
besar adalah percobaan pertama dan percobaan ketiga. Pada percobaan pertama
selisihnya sebesar 0,06 sedangkan pada percobaan ketiga selisihnya sebesar 0,1.
Pada
percobaan menggunakan lensa negatif dengan jarak benda ke lensa 15,0 cm
menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,07 cm dan fokus lensa
negatifnya -10,19 cm. Percobaan kedua dengan jarak benda ke lensa adalah 17,5
cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,59 cm dan fokus lensa
negatifnya -10,57 cm. Percobaan ketiga dengan jarak benda ke lensa adalah 20,0
cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,89 cm dan fokus lensa
negatifnya -10,51 cm. Percobaan keempat dengan jarak benda ke lensa adalah 22,5
cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -7,23 cm dan fokus lensa
negatifnya -10,65 cm. Sedangkan pada percobaan kelima dengan jarak benda ke
lensa adalah 25,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -8,02 cm dan
fokus lensa negatifnya -11,81 cm. dari kelima percobaan tersebut diperoleh f(-)
rata-rata 10,81 cm. Berdasarkan perbandingan harga f(-)
tiap percobaan dengan f(-) rata-rata, maka f(-) yang
memiliki selisih paling besar adalah percobaan pertama dan percobaan kelima.
Pada percobaan pertama selisihnya sebesar 0,36 sedangkan pada percobaan ketiga
selisihnya sebesar 1,26.
C.
Diskusi
Berdasarkan data dan analisis di atas,
pada percobaan pertama menghitung jarak fokus lensa positif (lensa cembung)
didapatkan fokus lensa positif sebesar 10,81 ± 0,07 cm dengan taraf
ketelitian 99,35 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan mendekati
nilai fokus yang tertera pada lensa cembung yaitu 100 mm atau 10 cm. Perbedaan
harga fokus lensa positif pada percobaan dengan yang tertera pada lensa adalah
0,81 cm. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat saat
menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa positif,
selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam membaca
jarak lensa menuju bayangan.
Percobaan kedua
menghitung fokus lensa negatif (menggunakan lensa cembung dan lensa cekung).
Lensa cembung berfungsi untuk menangkap bayangan dari lensa cekung. Dari
percobaan diperoleh bahwa harga jarak fokus lensa negatif sebesar -10,75 ± 0,62 cm dengan
taraf ketelitian sebesar 94,23%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan
mendekati nilai fokus yang tertera pada lensa cekung yaitu -100 mm atau -10 cm.
Perbedaan harga fokus lensa negatif pada percobaan dengan yang tertera pada
lensa adalah 0,75 cm. Serupa dengan kasus yang terjadi pada lensa positif,
perbedaan pada lensa negative ini dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat
saat menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa
positif, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam
membaca jarak lensa menuju bayangan.
Terdapat
perbedaan harga fokus antara lensa positif dengan lensa negative, selain karena
sifat dari kedua lensa tersebut yang berlawanan juga karena pada percobaan
mencari harga fokus pada lensa negative menggunakan dua buah lensa yaitu lensa
cembung dan lensa cekung. Cahaya yang melewati lensa cekung akan diteruskan
melewati lensa cembung kemudian membentuk bayangan.
Jarak bayangan
pada percobaan fokus lensa postitif menunjukkan bahwa semakin jauh letak benda
dengan letak lensa cembung maka jarak bayangan semakin dekat dengan lensa
cembung dan harga fokus relative tetap. Begitu pula pada percobaan lensa
negative, semakin jauh letak benda dengan letak lensa cekung maka jarak
bayangan semakin dekat dengan lensa cembung dan harga fokus relative tetap.
Adapun hubungan
jarak benda dengan harga fokus pada tiap percobaan dapat disajikan dalam grafik
berikut.
Grafik 4.1. Hubungan Jarak Benda dengan Harga Fokus
pada Lensa Positif dan Lensa Negatif
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan jarak fokus lensa yang telah dilakukan data diambil kesimpulan bahwa
pada percobaan pertama menghitung jarak fokus lensa positif (lensa cembung)
didapatkan fokus lensa positif sebesar 10,81 dan pada percobaan kedua harga
jarak fokus lensa negatif sebesar -10,75. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan
mendekati nilai fokus yang tertera pada lensa cekung yaitu -100 mm atau -10 cm.
Perbedaan pada lensa negative ini dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat
saat menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa
positif, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam
membaca jarak lensa menuju bayangan
B.
Saran
Saran yang
dapat diberikan untuk jarak fokus lensa yaitu, yaitu pengamat harus lebih
teliti dalam melihat skala pada mistar dan juga bayangan yang terbentuk
sehingga data yang dihasilkan tepat dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Lensa Cembung. (online)
prodiipa.wordpress.com/kelas-viii/kacamataku-penolongku/d-lensa-cembung/
diakses tanggal 29 November 2015
Awing, dmpo. 2015. Pembiasan Cahaya Pada
Lensa. (online) www.sainsilmu.com/2015/04/pembiasan-cahaya-pada-lensa.html diakses tanggal 29 November 2015
Giancoli, D.C. Physics, Princiles with Application. New Jersey:
Prentice-Hall.
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
LAMPIRAN
A.
Dokumentasi pada lensa positif
B.
Dokumentasi pada lensa negatif
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
A.
Perhitungan
Jarak Fokus Lensa Positif
1. Diketahui:
s(+) = 15,0 cm
s’(+) = 38,0 cm
Ditanya : f(+)…?
Jawab
:
=
f =
f
= 10,75 cm
2. Diketahui:
s(+) = 17,5 cm
s’(+) = 28,0 cm
Ditanya : f(+)…?
Jawab
:
=
f =
f = 10,76 cm
|
3. Diketahui:
s(+) = 20,0 cm
s’(+) = 24,0 cm
Ditanya : f(+)…?
Jawab
:
=
f =
f = 10,91 cm
4. Diketahui:
s(+) = 22,5 cm
s’(+) = 21,0 cm
Ditanya : f(+)…?
Jawab
:
=
f =
f = 10,86 cm
|
5. Diketahui:
s(+) = 25,0 cm
s’(+)
= 19,0 cm
Ditanya :
f(+)…?
Jawab :
=
f =
f = 10,79 cm
|
|
B.
Perhitungan
Jarak Fokus Lensa Negatif
1. Diketahui:
s(-) = 15,0 cm
d = 10,0 cm
s’(+) = 33,0 cm
f(+)
= 10,81 cm
Ditanya : f(-)…?
Jawab
:
2. Diketahui:
s(-) = 17,5 cm
d = 10,0 cm
s’(+) = 31,0 cm
f(+)
= 10,81 cm
Ditanya : f(-)…?
Jawab
:
= 16,59 cm
s’(-)
= d - s(+)
= 10 – 16,59 =
-6,59 cm
=
f =
f = -10,57 cm
3. Diketahui:
s(-) = 20,0 cm
d = 10,0 cm
s’(+) = 30,0 cm
f(+)
= 10,81 cm
Ditanya : f(-)…?
Jawab
:
s’(-)
= d - s(+)
= 10 – 17,23 =
-7,23 cm
=
f =
f = -10,65 cm
|
= 16,07 cm
s’(-)
= d - s(+)
= 10 – 16,07 =
-6,07 cm
=
f = = 10,19 cm
= 16,89 cm
s’(-)
= d - s(+)
= 10 – 16,89 = -6,89 cm
=
f = -10,51 cm
4. Diketahui:
s(-) = 22,5 cm
d = 10,0 cm
s’(+) = 29,0 cm
f(+)
= 10,81 cm
Ditanya : f(-)…?
Jawab
:
= 17,23 cm
f =
f = -11,81 cm
|
5. Diketahui:
s(-) = 25,0 cm
d = 10,0 cm
s’(+) = 27,0 cm
f(+)
= 10,81 cm
Ditanya : f(-)…?
Jawab
:
= 18,02 cm
s’(-)
= d - s(+)
= 10 – 18,02 =
-8,02 cm
|
|
C.
Taraf
Ketelitian Jarak Fokus Lensa Positif
Percobaan
Ke-
|
f(+) (cm)
|
d
|
d2
|
1
|
10,75
|
0,06
|
3,6 x 10-3
|
2
|
10,76
|
0,05
|
2,5 x 10-3
|
3
|
10,91
|
0,1
|
0,01
|
4
|
10,86
|
0,05
|
2,5 x 10-3
|
5
|
10,79
|
0,02
|
4 x 10-4
|
|
f(+)
rata-rata = 10,81
|
|
0,019
|
Taraf ketelitian:
f(+)= 10,81 ± 0,07 cm
Ketidakpastian = × 100% =
0,65 %
Taraf ketelitian = 100 % - 0,65 % = 99,35 %
D.
Taraf
Ketelitian Jarak Fokus Lensa Negatif
Percobaan
Ke-
|
f(-) (cm)
|
d
|
d2
|
1
|
-10,19
|
0,56
|
0,3136
|
2
|
-10,57
|
0,18
|
0,0324
|
3
|
-10,51
|
0,24
|
0,0576
|
4
|
-10,65
|
0,1
|
0,01
|
5
|
-11,81
|
1,06
|
1,1236
|
|
f(-) rata-rata = 10,75
|
|
1,5372
|
Taraf ketelitian:
f(+)= 10,75 ± 0,62 cm
Ketidakpastian = × 100% =
5,77 %
Taraf ketelitian = 100 % -
5,77 % = 94,23 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar