Rabu, 16 Desember 2015

LAPORAN GO-9

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK
JARAK FOKUS LENSA (GO-9)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYgWww7bhRlgelipm5IAdq94jyum6qJzbmq7IVEIQWyuZ6B8XsnFDhjCLN2-Ib7kO3smFnTpkns_NlavLcorxWPmqY2s8aDyQalnJfrW7JGgHzbvOegSTek3AbPlcXMyJ9S575U7FfHiI/s1600/logo_unesa_new.png

Disusun oleh :

KELOMPOK 5
PENDIDIKAN IPA 2013 B
1. TRI MULYANINGSIH                      (13030654045)
2. TITAH FAJAR RIZKI                                    (13030654047)
3. RIZKA YUNI RATNASARI             (13030654056)
4. NUR INTAN FITRIANI                    (13030654059)


S1 PRODI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

DAFTAR ISI

Halaman sampul
Daftar Isi........................................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
A.       Latar Belakang.................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.       Tujuan Percobaan ............................................................................... 1
D.       Hipotesis ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN
A.    Jenis Percobaan..................................................................................... 6
B.     Waktu dan Tempat................................................................................ 6
C.     Hipotesis............................................................................................... 6
D.    Alat dan Bahan..................................................................................... 6
E.     Variabel dan Definisi Operasional........................................................ 7
F.      Langkah Kerja....................................................................................... 8
G.     Alur percobaan..................................................................................... 9
H.    Rancangan Percobaan......................................................................... 10
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A.    Data Percobaan................................................................................... 11
B.     Analisis Data....................................................................................... 11
C.     Pembahasan......................................................................................... 13      
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 15
B.     Saran .................................................................................................. 15      
Daftar Pustaka ............................................................................................... 16
Lampiran-lampiran.......................................................................................... 17


ABSTRAK
JARAK FOKUS LENSA



Kata kunci: lensa positif, lensa negative, jarak fokus lensa



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan lengkung atau salah satu permukaannya bidang lengkung. Berdasarkan kelengkungan permukaannya lensa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lensa sferis (lensa cembung) dan lensa silindris (lensa cekung).  Hasil bayangan akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda, ada yang diperkecil, ada yang diperbesar, serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan tersebut ada yang bersifat maya atau tidak tertangkap layar dan ada pula yang nyata atau tertangkap layar. Contoh penggunaan lensa dalam kehdupan sehari-hari yaitu penggunaan kacamata, kamera, mikroskop dan lain-lain.
Untuk mnentukan kekuatan lensa pada kacamata, kamera dan lain-lain maka dapat dilakukan praktikum “Jarak Fokus Lensa”, yaitu dengan menentukan jarak fokus lensa terlebih dahulu untuk menentukan letak fokus lensa kemudian meletakkan benda dengan jarak tertentu sehingga bayangan dapat terbentuk.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.         Bagaimana cara menentukan jarak fokus pada lensa positif?
2.         Bagaimana cara menentukan jarak fokus lensa negatif?

C.      Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu :
1.    Menentukan jarak fokus lensa positif
2.    Menentukan jarak fokus lensa negatif



D.      Hipotesis
Adapun Hipotesis dari percobaan ini yaitu “Semakin jauh jarak posisi benda maka jarak bayangan pada lensa semakin dekat”.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.Dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis, sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Menurut Umar (2008) lensa adalah benda tembus cahaya yang dibatasi oleh dua buah permukaan lengkung atau satu permukaan lengkung dan satu permukaan datar.
A.    Jenis-jenis lensa
1.      Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cembung bersifat mengumpul (konvergen).lensa cembung digolongkan menjadi :
·               cembung rangkap (bikonveks)
·               cembung datar (plan-konveks)
·               cembung-cekung (konkaf-konveks)
Bikonveks                   plan-konveks               konkaf-konveks
 

2.      Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada begian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar (divergen). lensa cekung digolongkan menjadi :
·                cekung rangkap (bikonkaf)
·               cekung datar (plan-konkaf)
·               cekung-cembung (konveks-konkaf)
Bikonkaf                     plan-konkaf                 konveks-konkaf
 
 


B.     Pembiasan Cahaya pada Lensa
1.         Pembiasan Cahaya pada Lensa cembung
Ada tiga Sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cembung, yaitu :


a.       Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik fokus aktif F1 lensa
b.       Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 lensa akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama lensa
c.       Sinar datang menuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan diteruskan tanpa di biaskan.


2.         Pembiasan Cahaya pada Lensa cekung
Ada tiga sinar-sinar istimewa pada pembiasan lensa cekung yaitu :
a.       Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama akan lensa dibiaskan seakan-akan dari titik fokus aktif F1 lensa
b.      Sinar datang menuju lensa seakan-akan melalui titik fokus pasif F2 lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama lensa
c.       Sinar datang meuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan
Rumus Lensa Tipis
1/f = 1/So + 1/Si
[M] = Si / So
[M] =hi/ho
P = 1 / f

Keterangan:
So = jarak jarak benda (m)
Si = jarak bayangan (m)
hi = tinggi bayangan
ho = tinggi benda
f = jarak fokus (m)
M = Perbesaran linier bayangan
P = Kuat lensa (dioptri)
Perjanjian penggunaan rumus pada lensa :
1.       Jarak fokus lensa cembung bernilai positif, sedangkan jark fokus lensa cekung bersifat negative
2.      Jika Si, So, hi maupun ho bernilai positif bayangan bersifat nyata.
3.      Jika Si, So, hi maupun ho bernilai negatif bayangan bersifat maya.
4.      Jika M bernilai positif bayangan tegak dan maya
5.      Jika M bernilai negatif bayangan terbalik dan nyata.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Praktikum
Jenis praktikum yang kami lakukan berupa eksperimen. Dari percobaan yang dilakukan, kami mengamati jarak benda pada lensa positif dan jarak bayangan pada lensa positif yang terbentuk ketika lensa tersebut dikenai sinar. Kemudian dari data percobaan tersebut kami mengolahnya sehingga diperoleh data mengenai jarak fokus pada lensa cekung dan lensa cembung.

3.2. Waktu dan Tempat
3.2.1. Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November 2015 pukul 10.00 WIB - selesai.
3.2.2. Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Prodi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.

3.3. Hipotesis
Jarak antara bayangan yang terbentuk pada layar dan lensa lebih panjang menggunakan lensa negative dari pada lensa positif.

3.4. Alat dan Bahan
1. Lensa positif 1buah
2. Lensa negative 1buah
3. Layar 1buah
4. Penggaris 1buah
5. Bay box atau sumber cahaya 1set

3.5. Variabel
3.5.1. Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif
Variabel manipulasi              :    Jarak lensa (s(+)) ke benda
Definisi operasional              : Pada percobaan ini variabel yang dimanipulasi untuk menentukan jarak fokus lensa positif adalah jarak antara lensa positif dengan benda.
Variabel kontrol                 :      Letak lensa
Definisi operasional           :      Pada percobaan ini variabel yang dikontrol atau dibuat tetap adalah lensa berada antara benda dan layar.
Variabel respon                  :      Jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)) dan jarak fokus lensa postif (f(+))
Definisi operasional           :     Pada percobaan ini variabel yang merespon adalah jarak antara lensa positif dengan bayangan yang terbentuk pada layar oleh lensa tersebut dan jarak fokus lensa positif.
3.5.2. Menentukan Jarak Fokus Lensa Negatif
Variabel manipulasi           :      Jarak lensa (s(-)) ke benda
Definisi operasional           :      Pada percobaan ini variabel yang dimanipulasi untuk menentukan jarak fokus lensa negatif adalah jarak antara lensa negatif dengan benda.
Variabel kontrol                 :      Letak lensa dan jarak lensa negatif dengan lensa positif (d)
Definisi operasional           :      Pada percobaan ini variabel yang dikontrol atau dibuat tetap adalah lensa berada antara benda dan layar.
Variabel respon                  :      Jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)) dan jarak fokus lensa negatif (f(-))
Definisi operasional           :      Pada percobaan ini variabel yang merespon adalah jarak antara lensa positif dengan bayangan yang terbentuk pada layar oleh lensa tersebut dan jarak fokus lensa negatif.

3.6. Langkah Kerja
3.6.1. Pada Lensa Positif
1. Memasang alat sesuai rancangan
2. Mengukur jarak S(+) antara benda dengan lensa positif.
3. Mengggeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang paling jelas.
4. Mengukur jarak bayangan S’(+) pada layar terhadap lensa positif.
5. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda.
3.6.2. Pada Lensa Negatif
1.  Memasang alat sesuai rancangan
2.  Mengukur jarak antara lensa negative dan positif (d).
3. Mengukur jarak antara benda dengan lensa negatif s(-).
4. Mengggeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang paling jelas.
5. Mengukur jarak bayangan pada lensa positif [s’(+)], catat hasilnya. (Dalam hal ini nilai f(+) telah diperoleh dari percobaan pertama)
6. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda.

3.7. Alur Kerja
3.7.1. Pada Lensa Positif
 














3.7.2. Pada Lensa Negatif
 












3.8. Rancangan Percobaan
3.8.1. Pada Lensa Positif

 







3.8.1. Pada Lensa Positif

 










                                                                                                             




BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN DISKUSI

A.    Data
Berdasarkan percobaan mencari jarak fokus lensa positif dan lensa negatif diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1. Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Positif
Percobaan Ke-
( ± 0,1) cm
( ± 0,1) cm
f(+) (cm)
1
15,0
38,0
10,75
2
17,5
28,0
10,76
3
20,5
24,0
10,91
4
22,5
21,0
10,86
5
25,0
19,0
10,79
f(+) rata-rata = 10,81 cm

Tabel 4.2. Data Percobaan Jarak Fokus Lensa Negatif
Percobaan Ke-
( ± 0,1) cm
(d ± 0,1) cm
( ± 0,1) cm
Harga
(s’(-)) cm
Harga
f (-) cm
1
15,0
10,0
33,0
- 6,07
- 10,19
2
17,5
10,0
31,0
- 6,59
- 10,57
3
20,5
10,0
30,0
- 6,89
- 10,51
4
22,5
10,0
29,0
-   7,23
-   10, 65
5
25,0
10,0
27,0
- 8,02
- 11,81
f(-) rata-rata = - 10,75 cm

B.     Analisis
Percobaan mengukur jarak fokus lensa positif dan lensa negatif masing-masing dilakukan sebanyak lima kali dengan jarak benda menuju lensa baik lensa positif maupun lensa negatif sama yaitu 15,0 cm, 17,5 cm, 20,0 cm, 22,5 cm, dan 25,0 cm.
Pada percobaan menggunakan lensa positif dengan jarak benda ke lensa 15,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 38 cm dan fokus lensa positifnya 10,75 cm. Percobaan kedua dengan jarak benda ke lensa adalah 17,5 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 28 cm dan fokus lensa positifnya 10,76 cm. Percobaan ketiga dengan jarak benda ke lensa adalah 20,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 24 cm dan fokus lensa positifnya 10,91 cm. Percobaan keempat dengan jarak benda ke lensa adalah 22,5 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 21 cm dan fokus lensa positifnya 10,86 cm. Sedangkan pada percobaan kelima dengan jarak benda ke lensa adalah 25,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar 19 cm dan fokus lensa positifnya 10,79 cm. dari kelima percobaan tersebut diperoleh f(+) rata-rata 10,81 cm. Berdasarkan perbandingan harga f(+) tiap percobaan dengan f(+) rata-rata, maka f(+) yang memiliki selisih paling besar adalah percobaan pertama dan percobaan ketiga. Pada percobaan pertama selisihnya sebesar 0,06 sedangkan pada percobaan ketiga selisihnya sebesar 0,1.
Pada percobaan menggunakan lensa negatif dengan jarak benda ke lensa 15,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,07 cm dan fokus lensa negatifnya -10,19 cm. Percobaan kedua dengan jarak benda ke lensa adalah 17,5 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,59 cm dan fokus lensa negatifnya -10,57 cm. Percobaan ketiga dengan jarak benda ke lensa adalah 20,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -6,89 cm dan fokus lensa negatifnya -10,51 cm. Percobaan keempat dengan jarak benda ke lensa adalah 22,5 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -7,23 cm dan fokus lensa negatifnya -10,65 cm. Sedangkan pada percobaan kelima dengan jarak benda ke lensa adalah 25,0 cm menghasilkan jarak bayangan ke lensa sebesar -8,02 cm dan fokus lensa negatifnya -11,81 cm. dari kelima percobaan tersebut diperoleh f(-) rata-rata 10,81 cm. Berdasarkan perbandingan harga f(-) tiap percobaan dengan f(-) rata-rata, maka f(-) yang memiliki selisih paling besar adalah percobaan pertama dan percobaan kelima. Pada percobaan pertama selisihnya sebesar 0,36 sedangkan pada percobaan ketiga selisihnya sebesar 1,26.

C.    Diskusi
Berdasarkan data dan analisis di atas, pada percobaan pertama menghitung jarak fokus lensa positif (lensa cembung) didapatkan fokus lensa positif sebesar 10,81 ± 0,07 cm dengan taraf ketelitian 99,35 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan mendekati nilai fokus yang tertera pada lensa cembung yaitu 100 mm atau 10 cm. Perbedaan harga fokus lensa positif pada percobaan dengan yang tertera pada lensa adalah 0,81 cm. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat saat menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa positif, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam membaca jarak lensa menuju bayangan.
Percobaan kedua menghitung fokus lensa negatif (menggunakan lensa cembung dan lensa cekung). Lensa cembung berfungsi untuk menangkap bayangan dari lensa cekung. Dari percobaan diperoleh bahwa harga jarak fokus lensa negatif sebesar -10,75 ± 0,62 cm dengan taraf ketelitian sebesar 94,23%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan mendekati nilai fokus yang tertera pada lensa cekung yaitu -100 mm atau -10 cm. Perbedaan harga fokus lensa negatif pada percobaan dengan yang tertera pada lensa adalah 0,75 cm. Serupa dengan kasus yang terjadi pada lensa positif, perbedaan pada lensa negative ini dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat saat menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa positif, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam membaca jarak lensa menuju bayangan.
Terdapat perbedaan harga fokus antara lensa positif dengan lensa negative, selain karena sifat dari kedua lensa tersebut yang berlawanan juga karena pada percobaan mencari harga fokus pada lensa negative menggunakan dua buah lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Cahaya yang melewati lensa cekung akan diteruskan melewati lensa cembung kemudian membentuk bayangan.
Jarak bayangan pada percobaan fokus lensa postitif menunjukkan bahwa semakin jauh letak benda dengan letak lensa cembung maka jarak bayangan semakin dekat dengan lensa cembung dan harga fokus relative tetap. Begitu pula pada percobaan lensa negative, semakin jauh letak benda dengan letak lensa cekung maka jarak bayangan semakin dekat dengan lensa cembung dan harga fokus relative tetap.
Adapun hubungan jarak benda dengan harga fokus pada tiap percobaan dapat disajikan dalam grafik berikut.

Grafik 4.1. Hubungan Jarak Benda dengan Harga Fokus
pada Lensa Positif dan Lensa Negatif




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan jarak fokus lensa yang telah dilakukan data diambil kesimpulan bahwa pada percobaan pertama menghitung jarak fokus lensa positif (lensa cembung) didapatkan fokus lensa positif sebesar 10,81 dan pada percobaan kedua harga jarak fokus lensa negatif sebesar -10,75. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan mendekati nilai fokus yang tertera pada lensa cekung yaitu -100 mm atau -10 cm. Perbedaan pada lensa negative ini dapat dikarenakan kurang telitinya pengamat saat menentukan bayangan yang memiliki fokus terbaik dengan letak lensa positif, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kurang tepatnya pengamat dalam membaca jarak lensa menuju bayangan

B.     Saran
Saran yang dapat diberikan untuk jarak fokus lensa  yaitu, yaitu pengamat harus lebih teliti dalam melihat skala pada mistar dan juga bayangan yang terbentuk sehingga data yang dihasilkan tepat dan benar.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Lensa Cembung. (online) prodiipa.wordpress.com/kelas-viii/kacamataku-penolongku/d-lensa-cembung/ diakses tanggal 29 November 2015
Awing, dmpo. 2015. Pembiasan Cahaya Pada Lensa. (online) www.sainsilmu.com/2015/04/pembiasan-cahaya-pada-lensa.html diakses tanggal 29 November 2015
Giancoli, D.C. Physics, Princiles with Application. New Jersey: Prentice-Hall.
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.




LAMPIRAN
A.    Dokumentasi pada lensa positif








B.     Dokumentasi pada lensa negatif








LAMPIRAN PERHITUNGAN

A.    Perhitungan Jarak Fokus Lensa Positif
1.      Diketahui: s(+) = 15,0 cm
 s’(+) = 38,0 cm
Ditanya   : f(+)…?
Jawab :
           
 =
f =
       f = 10,75 cm

2.      Diketahui: s(+) = 17,5 cm
 s’(+) = 28,0 cm
Ditanya   : f(+)…?
Jawab :
           
 =
f =
f = 10,76 cm


3.      Diketahui: s(+) = 20,0 cm
 s’(+) = 24,0 cm
Ditanya   : f(+)…?
Jawab :
           
 =
f =
f = 10,91 cm

4.      Diketahui: s(+) = 22,5 cm
 s’(+) = 21,0 cm
Ditanya   : f(+)…?
Jawab :
           
 =
f =
 f = 10,86 cm


5.      Diketahui: s(+) = 25,0 cm
 s’(+) = 19,0 cm
Ditanya   : f(+)…?
Jawab :
           
 =
f =
f = 10,79 cm


B.     Perhitungan Jarak Fokus Lensa Negatif
1.      Diketahui: s(-) = 15,0 cm
 d = 10,0 cm
 s’(+) = 33,0 cm
f(+) = 10,81 cm
Ditanya   : f(-)…?
Jawab :
           
2.      Diketahui: s(-) = 17,5 cm
 d = 10,0 cm
 s’(+) = 31,0 cm
f(+) = 10,81 cm
Ditanya   : f(-)…?
Jawab :
           
             = 16,59 cm
s’(-) = d - s(+)
= 10 – 16,59 = -6,59 cm
           
 =
f =
  f = -10,57 cm

3.      Diketahui: s(-) = 20,0 cm
 d = 10,0 cm
 s’(+) = 30,0 cm
f(+) = 10,81 cm
Ditanya   : f(-)…?
Jawab :
s’(-) = d - s(+)
= 10 – 17,23 = -7,23 cm

           
 =
f =
       f = -10,65 cm

      = 16,07 cm
s’(-) = d - s(+)
= 10 – 16,07 = -6,07 cm
           
 =
f =  = 10,19 cm
           
             = 16,89 cm
s’(-) = d - s(+)
= 10 – 16,89 = -6,89 cm
           
 =
 f = -10,51 cm

4.      Diketahui: s(-) = 22,5 cm
 d = 10,0 cm
 s’(+) = 29,0 cm
f(+) = 10,81 cm
Ditanya   : f(-)…?
Jawab :
           
             = 17,23 cm

           
f =
f = -11,81 cm



5.      Diketahui: s(-) = 25,0 cm
 d = 10,0 cm
 s’(+) = 27,0 cm
f(+) = 10,81 cm
Ditanya   : f(-)…?
Jawab :
           
             = 18,02 cm
s’(-) = d - s(+)
= 10 – 18,02 = -8,02 cm



C.    Taraf Ketelitian Jarak Fokus Lensa Positif
Percobaan Ke-
f(+)  (cm)
d
d2
1
10,75
0,06
3,6 x 10-3
2
10,76
0,05
2,5 x 10-3
3
10,91
0,1
0,01
4
10,86
0,05
2,5 x 10-3
5
10,79
0,02
4 x 10-4

f(+) rata-rata = 10,81

0,019
Taraf ketelitian:
f(+)= 10,81 ± 0,07 cm
Ketidakpastian =  × 100% = 0,65 %
Taraf ketelitian = 100 % - 0,65 % = 99,35 %


D.    Taraf Ketelitian Jarak Fokus Lensa Negatif
Percobaan Ke-
f(-)  (cm)
d
d2
1
-10,19
0,56
0,3136
2
-10,57
0,18
0,0324
3
-10,51
0,24
0,0576
4
-10,65
0,1
0,01
5
-11,81
1,06
1,1236

f(-) rata-rata = 10,75

1,5372
Taraf ketelitian:
f(+)= 10,75 ± 0,62 cm
Ketidakpastian =  × 100% = 5,77 %
       Taraf ketelitian = 100 % - 5,77 % = 94,23 %



Tidak ada komentar:

Posting Komentar