Rabu, 16 Desember 2015

LAPORAN GO-3

LAPORAN PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK
EKSPLORASI SIFAT-SIFAT GELOMBANG PADA BIDANG
(GO-3)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYgWww7bhRlgelipm5IAdq94jyum6qJzbmq7IVEIQWyuZ6B8XsnFDhjCLN2-Ib7kO3smFnTpkns_NlavLcorxWPmqY2s8aDyQalnJfrW7JGgHzbvOegSTek3AbPlcXMyJ9S575U7FfHiI/s1600/logo_unesa_new.png

Disusun oleh :

KELOMPOK 5
PENDIDIKAN IPA 2013 B
1. TRI MULYANINGSIH                      (13030654045)
2. TITAH FAJAR RIZKI                                    (13030654047)
3. RIZKA YUNI RATNASARI             (13030654056)
4. NUR INTAN FITRIANI                    (13030654059)


S1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015


DAFTAR ISI

Halaman sampul
Daftar Isi............................................................................................................ i
Abstrak ............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A.       Latar Belakang.................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.       Tujuan Percobaan ............................................................................... 2
D.       Hipotesis ............................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan Bahan..................................................................................... 8
B.     Variabel dan Definisi Operasional........................................................ 8
C.     Rancangan Percobaan........................................................................... 8
D.    Langkah Percobaan............................................................................... 9
E.     Alur Percobaan.................................................................................... 10
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A.    Data Percobaan................................................................................... 13
B.     Analisis Data....................................................................................... 16
C.     Pembahasan......................................................................................... 17      
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 20
B.     Saran .................................................................................................. 20      
Daftar Pustaka ............................................................................................... 21
Lampiran-lampiran.......................................................................................... 22


ABSTRAK
EKSPLORASI SIFAT-SIFAT GELOMBANG PADA BIDANG

Percobaan “Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang” dilakukan pada tanggal 5 November 2015 di Laboratorium Pendidikan IPA UNESA. Percobaan ini bertujuan untuk mendeskripsikan (gambar dan verbal) sifat-sifatgelombang air (pemantulan,         pembiasan, interferensi, dan difraksi). Metode yang digunakan yaitu pada percobaan pemantulan digunakan jarak bandul kedinding sebesar 10 cm, 15 cm dan 20 cm, pada percobaan pembiasan digunakan kaca yang tebalnya 2 mm, 3 mm dan 4 mm, pada percobaan interferensi digunakan jarak antar bandul sebesar 5 cm, 10 cm dan 15 cm, pada percobaan difraksi digunakan jarak celah sebesar 3 cm, 6 cm dan 9 cm, kemudian diamati gelombang yang terbentuk pada setiap percobaan sifat-sifat gelombang. Dari percobaan tersebut pada percobaan pemantulan gelombang dihasilkan gelombang yang memantul yang memiliki arah yang berlawanan dengan arah datangnya gelombang, serta semakin jauh jarak dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan semakin sedikit dan jaraknya lebar, pada percobaan pembiasan terlihat adanya pembelokan gelombang yang melewati kaca, semakin tebal kaca, maka jarak antar gelombang yang dihasilkan lebih kecil, pada percobaan interferensi gelombang terlihat penggabungan dua gelombang atau interferensi gelombang, semakin lebar jarak antar dua sumber gelombang, maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar, dan pada percobaan difraksi ketika gelombang melewati celah maka akan terbentuk gelombang yang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah. Hal ini sudah sesuai dengan teori.


Kata kunci: Gelombang, pemantulan, pembiasan, interferensi dan difraksi



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah gelombang misalnya pada gelombang air laut, gelombang bunyi, gelombang cahaya, dan lain sebagainya. Gelombang merupakan gejala rambatan dari suatu getaran. Gelombang dapat terjadi apabila sumber getaran bergeser terus-menerus. Gelombang dibedakan menjadi berbagai macam. Ditinjau dari mediumnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan elektromagnetik. Ditinjau dari arah getar dana rah rambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan longitudinal. Sedangkan ditinjau dari amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang berjalan dan gelombang diam. Sama halnya dengan gejala-gejala lainnya, maka gelombang juga memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dapat dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi (memadukan), dan mengalami difraksi (pelenturan), dispersi, dan polarisasi.
Untuk membuktikan adanya sifat-sifat tersebut maka dilakukan percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang dengan menggunakan gelombang air yang merupakan salah satu contoh dari gelombang mekanik dan alat berupa tangka riak dan senter sebagai sumber pencahayaan.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimanakah pengaruh letak bandul dengan dinding pantul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pemantulan)?
2.    Bagaimanakah pengaruh tinggi kaca terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pembiasan)?
3.    Bagaimanakah pengaruh jarak antar bandul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (interferensi)?
4.    Bagaimanakah pengaruh jarak celah terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (difraksi)?

C.    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh letak bandul dengan dinding pantul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pemantulan).
2. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh tinggi kaca terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (pembiasan).
3. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak antar bandul terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (interferensi).
4. Mendeskripsikan (gambar dan verbal) pengaruh jarak celah terhadap sifat gelombang yang dihasilkan (difraksi).

D.    Hipotesis
Hipotesis dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.    Jika gelombang air mengenai dinding maka akan dipantulkan, tetapi arahnya berlawanan dengan arah gelombang datang, dan semakin jauh jarak antara bandul dengan dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan semakin sedikit dan jaraknya lebar.
2.    Bila gelombang melewati 2 medium yang kerapatannya berbeda maka akan mengalami pembiasan, dan semakin tebal kaca, maka jarak antar gelombang lebih kecil.
3.    Bila dua gelombang terjadi bersamaan, maka kedua gelombang mengalami penggabungan atau berinterferensi, semakin lebar jarak antar bandul (sumber gelombang), maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar.
4.    Bila gelombang melalui penghalang atau celah maka terbentuk gelombang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Gelombang adalah getaran yang merambat disertai dengan perpindahan energi tanpa memindahkan medium perantaranya. Dalam perambatannya, gelombang ternyata menunjukkan perilaku-perilaku khusus yang dikenal sebagai sifat-sifat gelombang. Sifat-sifat itu antara lain; Pemantulan, pembiasan, perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi). Berikut ini penjelasan dari masing-masing sifat gelombang tersebut:
1.    Pemantulan Gelombang (Refleksi)
Gambar 2.1 Pemantulan Gelombang Lurus (Refleksi)

Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk. Untuk mengamati pemantulan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak sebagai penghalang gelombang yang mempunyai muka gelombang lurus. Sinar gelombang tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai dinding penghalang tersebut. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu :
a.    Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan
b.    Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu titik pusat dalam medium yang seragam, muka gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang datar.
 












Gambar 2.2 Pemantulan Gelombang Oleh Bidang

Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2, berlaku suatu hukum yang berbunyi:
a.         sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,
b.        sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).
Hukum tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan”.



2.    Pembiasan Gelombang (Refraksi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.3 Pembiasan Gelombang (Refraksi)

Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan dalam menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang batas antara kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front gelombangnya menjadi lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap”
\frac{sin i}{sin r}=konstan
Secara umum sering dituliskan :
 \frac{sin i}{sin r}=\frac{\lambda 1}{\lambda 2}=\frac{\upsilon _{1}}{\upsilon_{2}}=\frac{n_{1}}{n_{2}}=n_{2.1}
dengan :
i = sudut datang gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1

3.    Interferensi Pada Gelombang

Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber getar berbentuk bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah di mana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran (gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas, maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus merupakan dua gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang tetap/konstan.
Gambar 2.4 Pola Interfrensi Pada Permukaan Air dan Gelombang
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif.

4.    Difraksi Gelombang

Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan dengan meletakkan penghalang pada tangki riak dengan penghalang yang mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat diatur. Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah ruangan dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.
Gambar 2.5 Difraksi pada Gelombang










BAB III
METODE PERCOBAAN

A.    AlatdanBahan
1.      Tangki riak                  1 buah
2.      Power supply               1 buah
3.      Kertas manila              1 lembar
4.      Selotip                         1 buah
5.      Air                               secukupnya
6.      Kamera                        1 buah

B.     DesainPercobaan

http://prpm.dbp.gov.my/GSImage/Tangki_Riak.jpg








Gambar 3.1 Rancangan Percobaan Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang

C.    Variabel yang Digunakan
1.      Variabel Manipulasi :
a.       Pemantulan                    : jarak benda dengan logam
b.      Pembiasan                      : tinggi kaca
c.       Interferensi                    : jarak antar bandul
Definisi operasional variabel:
a.       Pemantulan        : letak bandul ini adalah letak bandul terhadap
dinding
b.      Pembiasan          : tinggi kaca yang digunakan untuk membiaskan
c.       Interferensi        : jarak antar bandul satu dengan yang lain
d.      Difraksi              : jarak celah antara dua penghalang
2.      Variabel Respon                               : gambar gelombang yang dihasilkan
Definisi operasional variabel : Gambar gelombang yang dihasilkan
meliputi gambar pembiasan,
pemantulan, interferensi, dan
difraksi
3.      Variabel Kontrol                               : tangki riak dan kertas manila
Definisi operasional variabel :
-          Tangki riak adalah tangki yang digunakan untukmeletakkan alat-alat lain untuk mengeksplorasikan sifat-sifat gelombang pada bidang
-          Kertas manila digunakan untuk mengamati bayangan yang terjadi

D.    Langkah Percobaan
1.      Merangkai tangki riak seperti dengan rancangan pengamatan.
2.      Mengisi tangki riak dengan air pada bagian papan yang telah disiapkan sampai kedalaman air mencapai 1,5 m.
3.      Menghubungkan tangki riak dengan power supply sehingga lampu dan motor bergerak.
Pengamatan pemantulan
4.      Menempatkan logam dengan posisi horizontal di depan bandul pengggetar denan jarak yang berbeda sebagai penghalang dalam tangki riak.
5.      Mengamati bayangan gelombang air yang terlihat di kertas manila.
Pengamatan pembiasan
6.      Menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak dengan posisi horizontal dan tercelup seluruhny dengan ketinggian yang berbeda.
7.      Mengamati bayangan gelombang pada air yang terlihat di kertas manila.
Pengamatan interferensi
8.      Menempatkan 2 bandul (penggetar) dengan jarak yang berbeda
9.      Mengamati bayangan gelombang air yang terlihat di kertas manila.
Pengamatan difraksi
10.  Menempatkan dua penghalang berupa logam dengan memberi jarak celah yang berbeda.
11.  Mengamati bayangan gelombang air yang terlihat di kertas manila.

E.     Alur Percobaan
 









                                                    


Sifat gelombang
 
 






Pemantulan
Logam
 


















Balok kaca/logam
 
Pembiasan

-  Digambar
-  Diulang sebanyak 3x
 
Pembiasan
 
Air
 
-  Ditempatkan dengan posisi horisontal dan tercelup seluruhnya dalam tangki riak

 
                             

                                        
                                        



-  Diamati bayangan yang terlihat di kertas manila dengan ketinggian yang berbeda
 
 













Dua bandul (penggetar)
 
Interferensi

 


























Difraksi
 















                                                                                                        






















BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A.    Data
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan
Sifat – sifat Bayangan
Perlakuan
Pengamatan
Gambar
Keterangan
Pemantulan
Jarak bandul ke dinding 10 cm
·   Gelombang yang dihasilkan banyak
·   Jarak antar gelombang rapat
Jarak bandul ke dinding 15 cm
·   Gelombang yang dihasilkan tidak terlalu banyak
·   Jarak antar gelombang lebih lebar
Jarak bandul ke dinding 20 cm
·   Gelombang yang dihasilkan sedikit
·   Jarak antar gelombang lebar
Pembiasan
Tebal kaca 2 mm
·   Jarak antar gelombang lebar
Tebal kaca 3 mm
·   Jarak antar gelombang lebih rapat
Tebal kaca 4 mm
·   Jarak antar gelombang lebih rapat lagi
Interferensi
Jarak antar bandul 5 cm
·   Jarak antar gelombang rapat
Jarak antar bandul 10 cm
·   Jarak antar gelombang renggang
Jarak antar bandul 15 cm
·   Jarak antar gelombang lebih renggang lagi
Difraksi
Lebar celah 3 cm
·   Gelombang yang dihasilkan sedikit
Lebar celah 6 cm
·   Gelombang yang dihasilkan semakin banyak
Lebar celah 9 cm
·   Gelombang yang dihasilkan semakin banyak lagi

B.     Analisis Data
Pada pecobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang yang dilakukan dengan menggunakan tangki riak kami melakukan pengamatan terhadap sifat pemantulan, pembiasan, interferensi dan difraksi. Pada percobaan pemantulan gelombang kami melakukan tiga manipulasi jarak yaitu 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Pada jarak 10 cm gelombang pantul yang dihasilkan jumlahnya banyak dan jarak antar gelombang rapat. Pada jarak 15 cm gelombang pantul yang dihasilkan jumlahnya sedang dan jarak antar gelombang yang dihasilkan sedikit lebar. Kemudian, pada jarak 20 cm gelombang pantul yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jarak 10 cm dan 15 cm dan jarak antar gelombang  yang dihasilkan lebih lebar dibandingkan dengan jarak 10 cm dan 15 cm
Pada percobaan pembiasan gelombang, dilakukan 3 kali manipulasi dengan ketebalan kaca yang berbeda yaitu 2 mm, 3 mm, dan 4 mm. Pada ketebalan 2 mm jarak antar gelombangnya lebar dan pembelokan gelombang  tidak terlalu tampak. Pada ketebalan 3 mm jarak antar gelombang sedikit rapat dan pembelokan gelombang yang dihasilkan nampak jelas. Kemudian, pada ketebalan 4 mm jarak antar gelombang rapat dan pembelokan gelombang yang dihasilkan nampak sangat jelas.
Pada percobaan interferensi, dilakukan  3 kali manipulasi jarak yaitu jarak 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Pada jarak 5 cm diperoleh jarak antar gelombang  yang dihasilkan  rapat. Pada jarak 10 cm jarak antar gelombang yang dihasilkan sedikit rapat. Pada jarak 15 cm jarak antar gelombang yang dihasilkan renggang. kemudian jika diamati pada interferensi gelombang, setiap kali pertemuan gelombang atau penggabungan kedua gelombang terlihat garis yang tebal.
Pada percobaan diftraksi, dilakukan 3 kali manipulasi yaitu dengan lebar celah 3 cm, 6 cm, dan 9 cm. Pada lebar celah 3 cm gelombang baru yang dihasilkan jumlahnya sedikit. Pada lebar celah 6 cm jumlah gelombang baru yang dihasilkan semakin banyak. Kemudian, pada lebar celah 9 cm jumlah gelombang baru yang dihasilkan sangat banyak dibandingkan pada lebar celah 3 cm dan 6 cm.

C.    Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan tentang sifat-sifat gelombang pada air, dapat diamati beberapa sifat-sifat gelombang pada air antara lain yaitu : pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi. Pada keempat macam sifat gelombang air tersebut bentuk gelombang yang dihasilkan oleh permukaan air berupa lingkaran-lingkaran yang awalnya berbentuk lingkaran kecil kemudian merambat menjauhi titik pusat lingkarannya.
Pada sifat pemantulan gelombang dikenal istilah muka gelombang dan sinar gelombang. Muka gelombang merupakan suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang. Pemantulan gelombang dapat diamati dengan menempatkan logam pada tangki riak yang mempunyai muka gelombang lurus. Sinar gelombang akan dipantulkan pada saat mengenai dinding logam tersebut sehingga gelombang yang dipantulkan dapat terlihat pada kertas manila. Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu: 1) sudut datang sama dengan sudut pantul gelombang. 2) gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal terletak dalam satu bidang datar. Gelombang akan dipantulkan secara teratur dengan sudut datang sama dengan sudut pantul pada permukaan yang datar. Berdasarkan hasil percobaan dengan jarak bandul ke logam  10 cm, 15 cm, dan 20 cm berturut – turut diperoleh gelombang pantul dengan jumlah yang semakin sedikit dan jarak antar gelombang yang semakin jauh, serta terlihat gelombang pantul terluar berturut-turut semakin jauh pula dari titik pusat gelombang (semakin lama gelombang semakin samar terlihat). Hal tersebut jika dibandingkan dengan teori maka percobaan yang telah kami lakukan sudah sesuai dengan teori bahwa pada pemantlan gelombang, bentu gelombang yang dipantulkan dipengaruhi oleh dinding yang berfungsi untuk menahan gelombang sehingga gelombang dapat dipantlkan. Semakin jauh jarak  sumber penggetar (bandul) dengan dinding penghalang, maka gelombang yang dipantulkan semakin sedikit dan bentuk gelombang yang dipantulkan hampir menyerupai dinding penghalang.
Sifat gelombang selanjutnya yaitu pembiasan, ditunjukkan dengan adanya pembelokan gelombang yang melalui batas dua medium yang berbeda. Berdasarkan hasil percobaan sifat pembiasan, ketika gelombang melewati batas 2 medium yang berbeda baik dengan menggunakan kaca setebal 2 mm, 3 mm, maupun 4 mm terbentuk pembelokan gelombang yang berturut – turut jaraknya semakin rapat dan pembiasannya semakin tampak pula. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya.
Selanjutnya yaitu sifat interferensi gelombang. Berdasarkan hasil percobaan sifat interferensi, dengan jarak antar bandul 5 cm, dimana kedua bandul merupakan sumber gelombang, diperoleh jarak antar inti penggabungan gelombang yang dekat dan gelombangnya rapat. Sedangkan pada jarak antar bandul 10 cm dan 15 cm terlihat jarak antar inti penggabungan gelombang yang diperoleh semakin renggang, hal tersebut terlihat adanya bayangan putih antar  2 inti gelombang yang diperoleh semakin melebar pula. dari pengamatan dapat dilihat adanya garis hitam dan putih di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putus-putus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori karena jika terjadi penggabungan dua gelombang maka amplitudo gabungannya akan semakin besar dan akan terlihat jarak yang semakin besar.
Sifat difraksi gelombang yaitu gelombang air dapat melalui celah sempit membentuk gelombang baru. Berdasarkan hasil percobaan, pada jarak antar celah 3 cm terlihat sumber gelombang melawati celah dan gelombang yang dihasilkan sedikit dan ukuran gelombangnya kecil mengikuti celah, dengan jarak antar celah 6 cm terlihat sumber gelombang melawati celah juga dan gelombang yang dihasilkan semakin banyak dengan ukuran semakin besar mengikuti celah,  kemudian pada jarak antar celah 9 cm terlihat juga sumber gelombang melawati celah dan gelombang yang dihasilkan lebih banyak lagi dan ukurannya lebih lebar juga dibandingkan yang lainnya. Hasil tersebut sudah sesuai dengan teori bahwa gelombang air dapat melewati celah, semakin kecil celah maka gelombang yang didifraksikan semakin sempit mengikuti celah dan jumlahnya semakin kecil juga serta gejala difraksi akan semakin jelas terlihat ketika lebar celah semakin sempit.


















BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa saat gelombang mengenai dinding penghalang maka gelombang akan dipantulkan, gelombang yang memantul memiliki arah yang berlawanan dengan gelombang datang, semakin jauh jarak dinding penghalang maka gelombang pantul yang dihasilkan semakin sedikit dan jaraknya lebar. Ketika gelombang melewati kaca atau dua medium yang memiliki kerapatan yang berbeda maka gelombang akan dibiaskan atau dibelokkan, semakin tebal kaca, maka jarak antar gelombang yang dihasilkan lebih kecil. Ketika ada dua gelombang yang terjadi bersamaan maka akan terjadi penggabungan gelombang atau interferensi, semakin lebar jarak antar dua sumber gelombang, maka jarak antar inti gelombang yang berinterferensi semakin besar. Dan ketika gelombang melewati celah maka akan terbentuk gelombang yang baru, semakin kecil jarak celah maka gelombang yang dihasilkan juga semakin sedikit dengan ukuran gelombang yang juga sempit mengikuti ukuran celah.

B.       Saran
Saran yang dapat diberikan untuk percobaan eksplorasi sifat-sifat gelombang pada bidang yaitu, penerangan atau lampu yang digunakan harus memiliki nyala yang baik atau sangat terang sehingga gelombang yang dihasilkan pada kertas manila dapat terlihat jelas, dan pengamat harus teliti dalam mengamati gelombang yang dihasilkan dari setiap percobaan sifat-sifat gelombang yang dilakukan.







DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa Tahun. Sifat-sifat Gelombang (Online). http://fisikazone.com/sifat-sifat-gelombang/. Diakses pada tanggal 9 November 2015 pukul 22.18 WIB
Anonim. 2013. Sifat-sifat Gelombang Pada Fisika (Online). http://www.zakapedia.com/2013/07/sifat-sifat-gelombang-dalam-fisika.html. Diakses pada tanggal 9 November 2015 pukul 22.18 WIB
Giancoli, D.C. Physics, Princiles with Application. New Jersey: Prentice-Hall.
Tim. 2015. Modul Praktikum Gelombang dan Optik. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.


















LAMPIRAN DOKUMENTASI
Pemantulan

Pemantulan pada jarak 10 cm

Pemantulan pada jarak 15 cm

Pemantulan pada jarak 20 cm


Pembiasan

Pembiasan pada saat tebal kaca 2 mm

Pembiasan pada saat tebal kaca 3 mm

Pembiasan pada saat tebal kaca 4 mm


Interferensi

received_1103212329713775
Interferensi cahaya saat jarak antar bandul 5 cm

Interferensi cahaya saat jarak antar bandul 10 cm

received_1103212319713776
Interferensi cahaya saat jarak antar bandul 15 cm



Difraksi

Difraksi pada saat lebar celah 3 cm

received_1103212306380444
Difraksi pada saat lebar celah 6 cm

received_1103212303047111
Difraksi pada saat lebar celah 9 cm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar