Kamis, 17 Desember 2015

LAPORAN FLUIDA-TEKANAN HIDROSTATISTIK

LAPORAN PRAKTIKUM
FLUIDA
“TEKANAN HIDROSTATIK”













Disusun oleh:
Kelompok 3
  1. Nur Intan F.                            13030654059
  2. Nur Jannatin                            13030654060
  3. Moh. Sholahuddin G.             13030654068
  4. Prasetyarini M.                        13030654071
  5. Ria Restu Fuanni                    13030654078

Pendidikan IPA B 2013








PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
ABSTRAK

Telah dialakukan percobaan tentang tekanan hidrostatik yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 6 Mei 2015 dilaboratorium pendidikan IPA, UNESA. Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kedalaman benda dan posisi ujung selang terhadap tekanan hidrostatik.  Metode yang dilakukan yaitu merangkai alat kemudian memasukkan air dalam selang lunak kemudian mengukur kedalamanya. Dari hasil percobaan didapatkan hasil pada percobaan dengan posisi ujung selang keatas, kebawah, dan kesamping, dengan kedalaman masing – masing 3cm, 6 cm, dan 9 cm berturut – turut adalah 3,0cm; 4,0cm; 5,5 cm dan 3,0 cm; 5,5 cm; 7,5 cm serta 2,5 cm; 4,0 cm; 6,0 cm
           
Kata Kunci: kedalaman benda, posisi ujung selang, tekanan hidrostatik
























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
             Seperti yang kita ketahui tekanan hidrostatis merupakan besarnya suatu tekanan pada zat cair yang dipengaruhi oleh massa jenis zat cair, kedalaman benda zat cair dan percepatan gravitasi. Tekanan hidrostatik sebanding/berbanding lurus dengan massa jenis zat cair, kedalaman zat cair dan percepatan gravitasi. Kedalaman benda dalam zat cair dapat dimanipulasi/dibuat berbeda untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh kedalaman benda terhadap tekanan hidrostatik. Pada percobaan tekanan hidrostatik biasanya digunakan selang yang juga dibuat berbeda posisi ujung selangnya sehingga dapat membuktikan bahwa pada suatu kedalaman tertentu, apakah tekanan zat cair yang dihasilkan sama besar ke segala arah atau tidak.
             Dalam kehidupan sehari – hari terkadang kita salah konsep atau tidak mengetahui optimalisasi ketinggian tertentu untuk memperoleh tekanan hidrostatik tertentu. Untuk itulah kelompok kami melakukan percobaan tekanan hidrostatik.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh kedalaman benda terhadap tekanan hidrostatik?
2.      Bagaimana pengaruh posisi ujung selang terhadap tekanan hidrostatik?
C.    Hipotesis
         Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil hipotesis adalah:
1.      Semakin tinggi kedalaman benda, maka tekanan hidrostatik akan semakin besar.
2.      Jika posisi ujung selang ke atas maka tekanan hidrostatik akan semakin besar.
D.    Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini adalah “Menyelidiki pengaruh kedalaman benda dan posisi ujung selang terhadap tekanan hidrostatik”. 




BAB II
DASAR TEORI

2.1       Tekanan
Tekanan ada kaitannya dengan konsep gaya. Pada tinjauan mengenai zat padat, tekanan itu sendiri didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiap satuan luas permukaan. Jika gaya terdistribusi secara merata kepada suatu luasan, maka besarnya tekanan adalah gaya dibagi luas. Tekanan zat cair disebarkan ke segala arah dengan sama rata. Pada bidang horisontal, intensitas tekanan adalah sama. Dengan kata lain, tekanan merupakan perbandingan antara gaya tekan (yang arahnya tegak lurus bidang tekan) dan luas bidang tekannya. Secara matematis tekanan dituliskan sebagai berikut :
dengan :        P = tekanan pada suatu permukaan (N/m2 atau pascal, Pa)
                      F = gaya tekan (newton, N)
                      A = luas bidang tekan (m2)
Berdasarkan persamaan di atas, jelas bahwa tekanan yang ditimbulkan pada suatu permukaan hanya dipengaruhi oleh berapa besar gaya tekannya dan seberapa luas permukaan yang mengenai bidang tekan itu. Artinya, semakin besar gaya tekannya maka semakin besar pula tekanan yang ditimbulkannya. Sebaliknya, semakin besar luas permukaan yang mengenai bidang tekan, semakin kecil tekanannya. Perhatikan Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Perbandingan tekanan oleh benda yang luas permukaan bidang tekannya berbeda
Sumber : Conceptual Physics
Kedua balok di atas memiliki ukuran dan berat yang sama. Akan tetapi balok yang diletakkan secara tegak (berdiri) memiliki luas permukaan kontak dengan meja yang lebih kecil dibandingkan balok yang diletakkan secara mendatar (berbaring). Oleh karena gaya beratnya sama maka gaya tekan yang ditimbulkan pada permukaan meja akan sama besarnya. Namun tekanan yang ditimbulkan pada meja tidak sama, dimana tekanan yang ditimbulkan oleh balok yang diletakkan secara tegak lebih besar dibandingkan tekanan yang ditimbulkan oleh balok yang diletakkan secara mendatar. Hal ini dikarenakan tekanan pada suatu permukaan berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tekannya, dimana luas permukaan yang lebih kecil akan menimbulkan tekanan yang lebih besar.
Pada fluida diam, tekanan pada suatu titik dalam fluida disebabkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Tekanan pada fluida dinamakan Tekanan Hidrostatik.
2.2       Tekanan Hidrostatis
Ketika Anda berenang, maka Anda akan merasakan adanya tekanan air pada gendang telinga. Semakin dalam Anda menyelam, tekanan pada telinga akan semakin besar dan Anda akan merasakan sakit di telinga. Tekanan yang Anda rasakan itu berasal dari gaya berat air yang ada di atas Anda. Tekanan pada zat cair bertambah seiring dengan pertambahan kedalaman.
Tekanan pada fluida juga bergantung pada kerapatan atau massa jenis fluida atau zat cair itu sendiri. Jadi, ketika Anda menyelam pada zat cair yang kerapatannya lebih besar maka akan semakin besar tekanan hidrostatik yang Anda rasakan.
Gambar 2.2. Tekanan hidrostatik dalam fluida

Gambar 2.2 menunjukkan sebuah wadah atau bejana yang berisi zat cair. Tekanan hidrostatik di sebuah titik pada kedalaman h dinyatakan secara matematis dengan persamaan berikut.
dimana :        ρ = massa jenis zat cair atau kerapatan zat cair (kg/m3)
                      g = percepatan gravitasi (m/s2)
                      h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan zat cair (m)

Persamaan diatas berlaku bila kita tidak memperhitungkan adanya tekanan udara atau tekanan atmosfer yang pada keadaan tertentu dapat diabaikan. Namun demikian pada umumnya tekanan atmosfer juga mempengaruhi tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik pada suatu titik ditimbulkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik itu, yang berarti juga dipengaruhi oleh tekanan atmosfer. Besar tekanan hidrostatik dengan memperhitungkan adanya tekanan atmosfer secara matematis dituliskan sebagai berikut,
dimana :        Po = tekanan atmosfer atau tekanan udara luar

Untuk zat cair tertentu umumnya memiliki kerapatan tertentu, sehingga tekanan hidrostatik hanya dipengaruhi oleh kedalamannya. Tekanan hidrostatik semakin bertambah seiring pertambahan kedalamannya, sehingga desain sebuah dinding bendungan sengaja dibuat semakin ke dasar semakin tebal. Hal ini untuk mengatasi besarnya tekanan hidrostatik di dasar bendungan. Untuk menunjukkan keadaan tekanan hidrostatik pada zat cair dapat digunakan tabung atau gelas plastik yang dibuat beberapa lubang dengan ketinggian berbeda (Gambar 2.3). Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa semakin ke dasar (ke dalam) posisi zat cair, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada posisi tersebut. Hal ini terlihat dari pancaran air melalui lubang yang paling bawah menempuh lintasan yang paling jauh.
Gambar 2.3. Tekanan Zat Cair
Sumber: Conceptual Physics for Science and Engineers with Modern Physics

Tekanan hidrostatik zat cair pada kedalaman yang sama nilainya selalu sama, bagaimanapun bentuk wadahnya. Artinya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalamannya saja, tidak bergantung pada bentuk wadahnya. Pada Gambar 2.3 ditunjukkan zat cair dalam sebuah bejana berhubungan. Tekanan pada permukaan zat cair pada masing-masing kolom bejana berhubungan merupakan tekanan atmosfer sehingga nilainya akan selalu sama. Oleh karena itu tekanan hidrostatik di titik-titik A, B, C, dan D memiliki nilai yang sama karena hanya dipengaruhi oleh kedalaman yang sama, tidak bergantung pada volume atau bentuk setiap kolom bejana berhubungan.
Pada tinjauan mengenai gas (udara), hampir sama dengan zat cair, dimana semakin besar ketinggian lapisan udara (semakin tinggi posisinya), tekanan hidrostatiknya semakin rendah. Tekanan udara di daerah pegunungan cenderung lebih rendah dibandingkan tekanan udara di daerah pantai.
Gambar 2.4. Tekanan hidrostatik dalam bejana berhubungan pada kedalaman yang sama
Sumber: Physics for Scientists and Engineer


BAB III
METODE PERCOBAAN


  1. Jenis Praktikum
Jenis praktikum yang kami lakukan adalah percobaan. Hal ini dikarenakan pada kegiatan praktikum melakukan percobaan menggunakan variabel.

  1. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Mei 2015 pukul 10.00 WIB - selesai.
2. Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium prodi pendidikan IPA Universitas Negeri Surabaya.

  1. Alat dan Bahan
1.   Dasar statif                         2 buah
2.   Batang statif pendek          1 buah
3.   Batang statif panjang         2 buah
4.   Balok pendukung               1 buah
5.   Selang plastik lunak            1 buah
6.   Pengukur tekanan air          1 buah
7.   Pemegang U-Manometer    1 buah
8.   Pipa plastik                         2 buah
9.   Jarum suntik 10 mL            1 buah
  1. Variabel yang Digunakan
1.   Variabel Manipulasi            :  kedalaman benda dan posisi ujung selang.
Definisi Operasional           : Dalam percobaan ini yang kami jadikan variabel   manipulasi yaitu kedalaman air dan posisi ujung selang. Kedalaman benda yang kami buat berbeda adalah 3 cm, 6 cm dan 9 cm. Sedangkan posisi ujung selang yang kami buat berbeda adalah ke atas, ke bawah dan ke samping.
2.   Variabel Kontrol                 : volume air.
Definisi Operasional           : Dalam percobaan ini, yang kami samakan (kontrol) adalah volume air sebanyak 5 mL yang kami masukkan pada selang.

3.   Variabel Respon                 : Tekanan hidrostatik
Definisi Operasional           : Dalam percobaan ini dihasilkan nilai tekanan hidrostatik yang dapat diketahui dari ketinggian benda. Untuk mengetahui tekanan hidrostatik menggunakan rumus : P= gh.

E.     Prosedur Praktikum
1.    Merakit alat sesuai percobaan
2.    Merakit u-manometer
3.    Memasang balok pendukung pada statif dan pasang pengukur tekanan pada balok pendukung
4.    Memasang sumbat karet pengukur tekanan air pada sisi kanan U-Manometer
5.    Mengisi silinder air dengan air sebanyak 5 mL dan tempatkan dibawah pengukur tekanan air
6.    Memasukkan air kedalam selang berbentuk U dengan menggunakan siring/jarum suntik
7.    Mengatur selang sesuai dengan jenis yang dimanipulasi
8.    Mengukur perbedaan tekanan permukaan air (h) dalam U-Manometer, h dapat menunjukkan besarnya tekanan hidrostatis
9.    Mengulangi langkah g dan h dengan kedalaman 3 cm, 6 cm kemudian 9 cm
  1. Alur Kerja
Alat-alat
Air 5 mL
Air
·         Dirakit (dirangkai) sesuai dengan percobaan yang akan dilaksanakan

·         Dimasukkan kedalam silinder ukur
·         Ditempatkan dibawah pengukur tekanan air sedemikian rupa

·         Dimasukkan kedalam selang berbentuk U dengan menggunakan siring
·         Diatur selang dan pengukuran tekanan air (ke atas)
·         Diukur perbedaan permukaan air (h) dalam U-Manometer

·         Diulangi untuk kedalaman 3 cm, 6 cm dan 9 cm
·         Diubah selang dan pengukuran tekanan air (ke bawah dan ke samping)
Hasil
 






























BAB IV
DATA, ANALISIS, PEMBAHASAN

A.    DATA
No
Posisi ujung selang
h ( h ± 0,5 ) cm
3 cm
6 cm
9 cm
1
Ke atas
3,0
4,0
5,5
2
Kebawah
3,0
5,5
7,5
3
Ke samping
2,5
4,0
6,0
Tabel 4.1 Data hasil percobaan
Keterangan :
h = perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman

B.     ANALISIS
Data di atas adalah data hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai tekanan hidrostatis. Pada data nomer 1 menunjukkan bahwa ketika posisi ujung selang berada di atas dan kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm adalah 3,0 cm. Kemudian ketika kedalaman yang digunakan adalah 6 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 4,0 cm. Dan ketika kedalaman yang digunakan adalah 9 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 5,5 cm.
Untuk data nomer 2 menunjukkan bahwa ketika kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm adalah 3,0 cm. Kemudian ketika kita menggunakan kedalaman 6 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 5,5 cm. Pada saat kedalaman yang kami gunakan adalah 9 cm maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 7,5 cm.
Dan untuk data pada nomer 3 menunjukkan bahwa ketika kedalaman yang digunakan adalah 3 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 3 cm adalah 2,5 cm. Pada saat kedalaman yang kami gunakan adalah 6 cm maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 6 cm adalah 4,0. Dan ketika kedalaman yang digunakan adalah 9 cm dari permukaan air maka diperoleh perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman (h) 9 cm adalah 6,0 cm.

C.    PEMBAHASAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pada ketiga percobaan yang kami lakukan dengan posisi selang yang berbeda-beda yaitu posisi selang ke atas, ke bawah, dan ke samping ketiganya menujukkan bertambah besarnya tekanan yang dialami ketika dimasukkan kedalam air dengan kedalaman berturut-turut 3 cm, 6 cm, dan 9 cm.
Semakin besarnya tekanan pada posisi selang ditunjukkan oleh nilai selisih ketinggian pada tiap-tiap kedalaman. Pada pisisi selang menghadap keatas diperoleh tekanan yang dialami berturut-turut sebasar 300 N/m2 , 400 N/m2 , dan 550 N/m2 . sedangkan pada posisi selang menghadap ke bawah diperoleh tekana berturut-turut sebesar 300 N/m2 , 550 N/m2 , dan 750 N/m2 , dan pada selang dengan posisi menyamping diperoleh tekanan berturut-turut sebesar 250 N/m2 , 400 N/m2 , dan 600 N/m2 .
Dari hasil yang diperoleh berdasarkan kedalaman selang jika dikaitkan dengan tekanan hidrostatik sesuai dengan teori. Dimana semakin dalam suatu benda didalam benda cair maka tekanan yang diperoleh juga akan semakin besar.
Sedangkan jika hasil berdasarkan posisi selang dikaitkan dengan teori, terjadi ketidak sesuaian karena seharusnya tekanan yang terjadi pada selang sama pada semua sisi, baik itu dari samping atas maupun bawah.



BAB V
DISKUSI
1.      Rem hidrolik dan lift hidrolik merupakan alat yang menggunakan Hukum Pascal. Jelaskan!
2.      Sebuah tabung kimia berisi air setinggi 8 cm, kemudian minyak 2 cm (ρ minyak = 0,80 g/cm3). Hitung tekanan yang dialami dasar tabung oleh fluida di atasnya!
Jawaban:
1.      Rem hidrolik dan lift hidrolik merupakan alat yang menggunakan Hukum Pascal. Pada kasus lift hidrolik, sebuah gaya kecil dapat digunakan untuk memberikan gaya besar dengan membuat luas satu piston (keluaran) lebih besar dari luas piston yang lainnya (masukan). Untuk memahami cara kerjanya, kita anggap piston masukan dan keluaran berada pada ketinggian yang sama (paling tidak mendekati). kemudian gaya input luar Fmasuk, dengan prinsip Pascal, menambah tekanan dengan sama ke semua bagian pada ketinggian yang sama.
Pkeluar = Pmasuk
dimana besaran-besaran masukan dinyatakan dengan indeks “masuk” dan keluaran dengan “keluar”. Dengan demikian
 =
atau,  akhirnya
 =
Gambar 1. Rem hidrolik
Sumber: www.otomotif.web.id
Gambar 2. Lift hidrolik
Sumber: ainifisika.blogspot.com
2.      Diketahui  :           hair = 8 cm = 0,08 m
hminyak = 2 cm = 0,02 m
ρair  = 1 gr/cm3
ρminyak  = 0,80 g/cm3
Ditanya     :           P = …?
Jawab        :           P = ρair . g . hair + ρminyak . g . hminyak
                                            = 103 . 9,8 . 0,08 + 0,80 . 103 . 9,8 . 0,02
                                 = 0,784 . 103 + 0,1568 . 103
                                 = 0,9408 . 103 N/m2
Jadi, tekanan yang dialami dasar tabung oleh fluida di atasnya adalah sebesar 0,9408 . 103 N/m2.










BAB VI
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada praktikum tekanan hidrostatik dapat disimpulkan pada suatu kedalaman tertentu, tekanan zat cair yang dihasilkan sama besar ke segala arah. Posisi selang yang berbeda-beda tidak mempengaruhi tekanan zat cair yang dihasilkan, apabila kedalaman yang dihasilkan sama, zat cair akan menghasilkan tekanan yang sama ke segala arah.  Untuk hasil tekanan yang dihasilkan sudah sesuai teori yaitu apabila semakin dalam kedalamannya maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Pada praktikum kelompok kami sesuai dengan teori, karena semakin besar kedalaman suatu benda, maka tekanan yang dihasilkan semakin besar pula. Posisi ujung selang juga menentukan/ turut serta berpengaruh dalam perbedaan tinggi muka air untuk kedalaman yaitu posisi selang dengan ujung selang ke bawah akan lebih mendapatkan ketinggian yang lebih unggul dalamnya dibandingkan dengan yang lain.

B.     Saran
Semoga dengan adanya laporan praktikum tekanan hidrostatik kita sebagai calon guru dapat mengetahui secara mendalam tentang tekanan hidrostatik secara konsep maupun praktik serta bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik itu sendiri. Hal ini di karenakan untuk menjawab tantangan global dan menengahi permasalahan yang ada, ketika muncul. Kita dituntut untuk melintasi rintangan dengan tidak melawan gradien yang telah ditentukan.







DAFTAR PUSTAKA

Fishbane, Paul M, et.al. 2005. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. New Jersey: Pearson Educational Inc.
Hewitt, P.G. 2006. Conceptual Physics 10th ed. St. Peterburg: Pearson Educational Edition
Serway, R.A & John W. Jewett. 2004. Physics for Scientists and Engineers. Thomson Brooks/Cole.
Suroso, Agus. 2013. Hidrostatika. (online) http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/110152696448066277.pdf, diakses pada 8 Mei 2105



LAMPIRAN
A.    Diskusi
1.      Rem hidrolik dan lift hidrolik merupakan alat yang digunakan hukum Pascal. Jelaskan !
2.      Sebuah tabung kimia berisi air setinggi 8 cm, kemudian minyak 2 cm (  = 0,80 g/ ). Hitung tekanan yang dialami dasar tabung oleh fluida diatasnya !
Pernyelesaian :
1.         Rem hidrolik dan lift hidrolik merupakan alat yang digunakan hukum Pascal. Pada rem hidrolik adalah ….

2.         Diketahui             : hair = 8 cm = 0,08 m
hminyak = 2 cm = 0,02 m
ρair  = 1 gr/cm3
ρminyak  = 0,80 g/cm3
Ditanya                : P = …?
Jawab                   :          
P   = ρair . g . hair + ρminyak . g . hminyak
                        = 103 . 9,8 . 0,08 + 0,80 . 103 . 9,8 . 0,02
                  = 0,784 . 103 + 0,1568 . 103
                  = 0,9408 . 103

B.     Perhitungan
1.      Posisi ujung selang ke atas
a.       Kedalaman 9 cm
Diketahui        :  5,5 cm = 5,5 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 5,5 x
P = 539

b.      Kedalaman 6 cm
Diketahui        :  4cm = 4 x  m
 
g = 9,8
Ditanya           : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 4 x
P = 392

c.       Kedalaman 3 cm
Diketahui        :  3 cm = 3 x  m
 
g = 9,8
Ditanya           : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 3 x
P = 294

2.      Posisi ujung selang ke bawah
a.    Kedalaman 9 cm
Diketahui        :  7,5 cm = 7,5 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 7,5 x
P = 735

b.    Kedalaman 6 cm
Diketahui        :  5,5 cm = 5,5 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 5,5 x
P = 539

c.    Kedalaman 3 cm
Diketahui        :  3 cm = 3 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 3 x
P = 294

3.      Posisi ujung selang ke samping
a.    Kedalaman 9 cm
Diketahui        :  6 cm = 6 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 6 x
P = 588

b.    Kedalaman 6 cm
Diketahui        :  4cm = 4 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 4 x
P = 392

c.    Kedalaman 3 cm
Diketahui        :  2,5 cm = 2,5 x  m
 
g = 9,8
Ditanya            : P ?
Jawab              :
P =
P = 1000. 9,8. 2,5 x
P = 245

C.    Dokumentasi

Merangkai alat percobaan
Memasukkan air menggunakan siring kedalam selang
Membaca skala perbedaan ketinggian